“Kemitraan kami dengan pengelolaan limbah menunjukkan prinsip ini (kolaborasi untuk perubahan positif) dan menunjukkan dedikasi kami untuk menemukan solusi inovatif terhadap tantangan-tantangan lingkungan yang kompleks,” kata Manajer Humas dan Media Sayurbox Kristo Hananto, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin .
Sayurbox menyumbangkan produk sisa antara lain ke Taman dan Kebun Binatang Lembang di Jawa Barat untuk dijadikan pakan hewan. Produk sisa juga dikirimkan ke peternakan sapi perah untuk memenuhi kebutuhan pakan hewan di sana.
Baca juga: Sayurbox perluas pasar melalui layanan premium “Sayurbox Deluxe”
Jenis produk yang diberikan Sayurbox untuk peternakan antara lain berupa siomak, kol, kangkung, jagung, selada dan sawi.
“Dengan mengalihkan produk-produk sisa menjadi pakan hewan, kami tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga mendukung ekosistem lokal, mulai dari satwa hingga para petani yang berperan penting dalam pasokan makanan kita,” kata Kristo.
Sayurbox juga berkolaborasi dengan perusahaan pengolah limbah organik untuk mengubah sisa sayur, buah dan protein yang dikumpulkan dari gudang untuk dijadikan pupuk cair, kompos, serta media tanam. Hasil olahan itu akan diberikan kepada petani mitra Sayurbox di daerah Lembang dan Cipanas, Jawa Barat.
Platform tersebut berharap petani dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian mereka tanpa mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pupuk dan media tanam.
Melalui kolaborasi pengelolaan limbah, Sayurbox berupaya mengurangi limbah sambil memberikan dampak bagi konservasi satwa dan pertanian. Sayurbox juga menerapkan pengendalian kualitas untuk memastikan produk sisa yang diberikan kepada satwa liar aman dan bernutrisi, sejalan dengan komitmen mereka untuk keamanan pangan dan melakukan praktik bisnis etis.
Pewarta : Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © ANTARA 2023
