Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn mengatakan bahwa forum KTT Asia Timur (EAS) menyadari masih memerlukan waktu untuk menyelesaikan beberapa isu dan mengembangkan konteks.
“Fakta bahwa diskusi ini (EAS) masih berlangsung merupakan bukti komitmen semua anggota untuk mencapai titik temu yang baik,” kata Kao dalam Arah pers di Jakarta, Selasa.
Kao melanjutkan bahwa dia bisa mengerti kalau tidak semua orang dapat langsung menyetujui pernyataan akhir KTT Asia Timur 2024 dengan sangat cepat.
Dia mengatakan hal tersebut disebabkan perbedaan yang dihapuskan pada berbagai kepentingan strategis dan prioritas regional tidak hanya tentang bahasa, tetapi juga keberagaman pandangan dalam EAS.
Namun, Kao justru menilai hal tersebut mencerminkan semangat kolaborasi yang terus dipupuk oleh ASEAN dan EAS.
Kao juga mengatakan bahwa dia yakin diskusi mengenai dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur akan terus berlanjut di masa depan.
Kao menegaskan bahwa ASEAN akan terus memainkan peran konstruktifnya sebagai fasilitator dialog dan diplomasi serta membangun ASEAN sebagai pusat.
“ASEAN tengah berupaya keras membangun konvergensi, dan saya harus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kerja keras mereka dalam hal itu,” ujar Kao.
Sebelumnya, KTT Asia Timur (KTT Asia Timur/EAS) ke-19 diselenggarakan di Vientiane, Laos, pada 11 Oktober 2024.
KTT Asia Timur ke-19 itu masih belum dapat mengadopsi pernyataan akhir forum tersebut karena ada negara peserta EAS yang masih belum dapat menyetujui pernyataan akhir tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa AS, Australia, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru berupaya mempolitisasi dokumen pernyataan akhir EAS yang mengakibatkan tidak dapat diterimanya dokumen tersebut.
Lavrov juga mengatakan bahwa negara-negara Barat ingin mengeksploitasi hubungan mereka dengan ASEAN untuk melawan kepentingan Rusia dan Tiongkok, menambahkan bahwa tindakan AS sangat merusak di ASEAN.
Sebaliknya, pihak AS mengatakan bahwa Rusia dan Tiongkok yang memblokir pernyataan akhir EAS itu, menyebutkan bahwa kedua negara itu tidak dapat dan tidak akan melanjutkan pernyataan akhir tersebut, meskipun AS, Jepang, Australia, Korea Selatan dan India mendukung pernyataan itu.
KTT Asia Timur (KTT Asia Timur/EAS) yang diselenggarakan setiap tahunnya melibatkan 16 negara peserta yaitu negara-negara anggota ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru dan Korea Selatan.
Baca juga: Wapres di KTT Laos desak negara Asia Timur akui keberadaan Palestina
Baca juga: KTT Asia Timur menyetujui pernyataan bersama tentang pusat pertumbuhan
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Redaktur: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024