Friday, September 20, 2024
HomeOlahragaSekjen PBJI mengungkapkan keunggulan Jatim saat tanding ulang final vs Kaltim

Sekjen PBJI mengungkapkan keunggulan Jatim saat tanding ulang final vs Kaltim



Deli Serdang (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Pusat Dedy Triharjanto mengungkapkan alasan unggulnya atlet jujitsan Jawa Timur (Jatim) saat tanding final melawan ulang Kalimat Timur pada Pekan Olahrga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.

Memang tadi itu menarik, menjadi perhatian, karena menurut perhitungan wasit dan tim wasit, dari pihak Kaltim terlalu lama menahan, lebih dari 20 detik, kata Dedy di Deli Serdang, Kamis.

Dia menyampaikan hal itu ketika dimintai tanggapan soal adanya pertandingan ulang final kategori pertarungan kelas -77 kilogram antara jujitsan Jawa Timur Artz Brilliant Perfecto Tanujaya melawan Muhammad Irfan Fauzi dari Kalimantan Timur.

Dedy menjelaskan bahwa tim wasit mencatat Kaltim menahan terlalu lama, melebihi 20 detik, yang tentunya hal itu menguntungkan atlet Jatim dalam penilaian akhir.

Meskipun Kaltim sempat unggul dalam nilai, pelanggaran yang dilakukan menyebabkan penilaian berpihak pada Jatim.

“Jadi, memang menurut ketentuannya harus mengambil move-move, gerak-gerak. Tadi terlalu pasif sehingga menguntungkan bagi lawan pada akhirnya,” jelasnya.

Lebih lanjut Dedy mengatakan bahwa pemberian nilai terhadap pertandingan tersebut sudah sesuai dengan regulasi yang ada.

“Kami baru saja tadi koordinasi, tapi itulah memang aturan, aturan yang memang harus dipatuhi,” ucapnya.

Menurutnya, pejabat maupun atlet harus memahami dan mempelajari regulasi-regulasi yang terbaru sehingga tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap aturan yang lama.

Ia mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap regulasi terbaru bagi semua pejabat dan atlet. Kesalahan pemahaman dapat berdampak pada hasil pertandingan yang diharapkan.

“Terkadang aturan itu tidak diperbarui oleh tim official ataupun atlet itu sendiri, nah inilah yang perlunya bahwa regulasi ini harus banyak dipelajari oleh banyak pihak,” ucapnya.

Dedy juga menyoroti perlunya edukasi agar tim official dan atlet mengikuti aturan pembaruan. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman yang merugikan saat pertandingan.

“Sayang kalau menurut kacamata itu sendiri sudah benar, ternyata menurut regulasinya adalah pelanggaran,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PBJI Laksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit menegaskan bahwa pertandingan jujitsu dilakukan dengan menjunjung tinggi sportivitas.

Jadi kita semua sepakat untuk bertanding dengan profesional, sportif, dan bukan hanya masalah menang kalah, atau menjadi juara tapi yang penting adalah persaudaraan, persahabatan dan persatuan di antara atlet atlet, terutama atlet jujitsu, kata Desi Mamahit.

Baca juga: Final jujitsu Jatim dan Kaltim sketsa drama tanding ulang

Baca juga: Jujitsan Jatim tumbangkan atlet MMA Linda Darrow di final jujitsu PON

Baca juga: Ketum PBJI bangga jujitsu masuk dalam perhelatan PON

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments