NEW DELHI: Anjing memiliki kemampuan untuk memahami kata-kata tertentu, seperti yang diungkapkan oleh para peneliti yang mengamati aktivitas otak anjing saat mereka berinteraksi dengan benda-benda yang familiar seperti bola, sandal, dan kalung anjing.
Temuan ini menunjukkan bahwa anjing dapat memahami kata benda di luar perintah dasar seperti 'duduk' dan 'ambil'. Namun, pemahaman tentang bagaimana anjing memproses kata-kata di otak mereka masih terbatas.
Marianna Boros dari Universitas Eötvös Loránd di Hongaria menyatakan, 'Saya pikir kapasitas tersebut ada pada semua anjing. Hal ini mengubah pemahaman kita tentang evolusi bahasa dan pemahaman kita tentang keunikan manusia.'
Para ilmuwan tertarik dengan survei yang menunjukkan bahwa pemilik anjing yakin hewan peliharaannya merespons banyak kata.
Pada tahun 2011, seekor border collie bernama Chaser membuat para peneliti terkesan dengan mempelajari nama-nama lebih dari 1.000 objek.
Untuk mengungkap misteri ini, Boros dan timnya melakukan eksperimen di mana pemilik anjing membawa hewan peliharaannya ke laboratorium dengan benda-benda yang familiar seperti bola, sandal, dan mainan karet. Pemilik diminta mengucapkan kata-kata untuk suatu benda sebelum menunjukkan benda yang sesuai atau berbeda kepada anjingnya.
Aktivitas otak anjing dipantau menggunakan EEG, dan menunjukkan pola berbeda ketika objek cocok atau tidak cocok dengan kata-kata yang diucapkan pemiliknya.
Studi yang dipublikasikan di Current Biology ini memberikan bukti saraf pertama pengetahuan kata objek pada hewan bukan manusia.
Namun, Boros mengklarifikasi bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menggeneralisasi makna kata.
Dr Holly Root-Gutteridge dari Universitas Lincoln, yang bukan bagian dari tim, berpendapat bahwa pemahaman kata benda oleh anjing mungkin tersebar luas di kalangan mamalia.
Penelitian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang mengapa beberapa anjing mungkin tidak menunjukkan pemahaman mereka terhadap kata benda tertentu, dan berspekulasi bahwa anjing mungkin mengetahui arti sebuah kata tetapi memilih untuk tidak bertindak berdasarkan kata tersebut.
Temuan ini menunjukkan bahwa anjing dapat memahami kata benda di luar perintah dasar seperti 'duduk' dan 'ambil'. Namun, pemahaman tentang bagaimana anjing memproses kata-kata di otak mereka masih terbatas.
Marianna Boros dari Universitas Eötvös Loránd di Hongaria menyatakan, 'Saya pikir kapasitas tersebut ada pada semua anjing. Hal ini mengubah pemahaman kita tentang evolusi bahasa dan pemahaman kita tentang keunikan manusia.'
Para ilmuwan tertarik dengan survei yang menunjukkan bahwa pemilik anjing yakin hewan peliharaannya merespons banyak kata.
Pada tahun 2011, seekor border collie bernama Chaser membuat para peneliti terkesan dengan mempelajari nama-nama lebih dari 1.000 objek.
Untuk mengungkap misteri ini, Boros dan timnya melakukan eksperimen di mana pemilik anjing membawa hewan peliharaannya ke laboratorium dengan benda-benda yang familiar seperti bola, sandal, dan mainan karet. Pemilik diminta mengucapkan kata-kata untuk suatu benda sebelum menunjukkan benda yang sesuai atau berbeda kepada anjingnya.
Aktivitas otak anjing dipantau menggunakan EEG, dan menunjukkan pola berbeda ketika objek cocok atau tidak cocok dengan kata-kata yang diucapkan pemiliknya.
Studi yang dipublikasikan di Current Biology ini memberikan bukti saraf pertama pengetahuan kata objek pada hewan bukan manusia.
Namun, Boros mengklarifikasi bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menggeneralisasi makna kata.
Dr Holly Root-Gutteridge dari Universitas Lincoln, yang bukan bagian dari tim, berpendapat bahwa pemahaman kata benda oleh anjing mungkin tersebar luas di kalangan mamalia.
Penelitian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang mengapa beberapa anjing mungkin tidak menunjukkan pemahaman mereka terhadap kata benda tertentu, dan berspekulasi bahwa anjing mungkin mengetahui arti sebuah kata tetapi memilih untuk tidak bertindak berdasarkan kata tersebut.