Thursday, September 19, 2024
HomeTop NewsSopir Yordania Bunuh 3 Warga Israel di Tepi Barat, Ini Tanggapan Hamas

Sopir Yordania Bunuh 3 Warga Israel di Tepi Barat, Ini Tanggapan Hamas






Jakarta, CNBC Indonesia – Tiga petugas perbatasan Israel tewas dalam sebuah perampokan di perbatasan antara Tepi Barat dan Yordania pada Minggu (8/9/2024), ketika seorang sopir truk asal Yordania melepaskan tembakan di lokasi tersebut.

Dilansir The Guardian, serangan tersebut terjadi di Jembatan Allenby, yang juga dikenal sebagai Jembatan Raja Hussein, di Sungai Yordan. Militer Israel menyatakan bahwa seorang pria bersenjata mendekati daerah perbatasan dari Yordania dengan truknya, lalu keluar dari truk dan menembaki pasukan keamanan Israel yang berjaga di perbatasan.

Penyerang tersebut akhirnya ditembak mati oleh pasukan keamanan, namun tiga warga sipil Israel kehilangan nyawa.

Pihak yang berwenang Yordania telah membuka penyelidikan atas kejadian penembakan ini, dan menutup perbatasan sementara. Menurut keterangan keluarganya, pelaku, seorang sopir truk berusia 39 tahun, berasal dari suku Huwaitat di Yordania selatan.

Sebagai tanggapan terhadap penembakan di perbatasan, Israel menutup penyeberangan ketiga di darat dengan Yordania dan mengerahkan pasukan untuk mengamankan kota Jerikho di Tepi Barat, dekat lokasi penyerangan, untuk mengantisipasi kemungkinan serangan lanjutan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam serangan tersebut dan menyebut pelakunya sebagai “teroris keji.” Dalam pernyataannya, Netanyahu menuduh Iran sebagai pemimpin ideologi kekerasan yang mengancam Israel dan kawasan.

Tanggapan Hamas

Hamas menilai serangan yang menjatuhkan tiga warga Israel di perbatasan dengan Yordania adalah “respons normal” terhadap “kejahatan” Israel terhadap warga Palestina.

“Operasi heroik ini… adalah respons normal terhadap holocaust yang dilakukan oleh musuh Zionis Nazi terhadap rakyat kami di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, dan berencana untuk menggusur dan melakukan Yahudisasi Masjid Al-Aqsa,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dilansir Kantor Berita Anadolu.

Dikatakan bahwa serangan itu menggarisbawahi penolakan rakyat Arab terhadap pendudukan Israel dan “kejahatan serta dukungan mereka terhadap perlawanan yang berani berani mereka dalam membela Yerusalem dan Al-Aqsa.”

Kelompok Palestina itu berkumpul ke dunia Arab dan Islam “untuk bangkit melawan agresi Israel dan perangnya terhadap warga Palestina di Gaza.”

Serangan hari Minggu itu terjadi di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza yang menewaskan hampir 41.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 94.700 orang lainnya menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Kekerasan di Tepi Barat juga terus meningkat. Selama konflik ini, setidaknya 650 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat akibat serangan militer dan serangan pemukim Israel. Di sisi lain, sekitar 12 warga Israel juga tewas di wilayah tersebut, enam di antaranya dalam delapan hari terakhir.

Sementara itu, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar terus berupaya menengahi kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, meski negosiasi masih membahas jalan buntu, terutama terkait kehadiran pasukan Israel di koridor strategis di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir.

(luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Sanksi 2 Kelompok Ekstremis Israel di Tepi Barat




Artikel Selanjutnya

Kelakuan Pemukim Israel Ini Bikin AS Ngamuk, Gedung Putih Mengutuk





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments