Friday, November 22, 2024
HomeNationalSosok Ini Kaya Raya Berkat Sulap Sampah Jadi Skincare

Sosok Ini Kaya Raya Berkat Sulap Sampah Jadi Skincare



Jakarta, CNBC Indonesia Penemuan-penemuan penting tidak selamanya terjadi karena upaya keras untuk menyelesaikan masalah, melainkan sebagian terjadi karena ketidaksengajaan.

Hal ini termasuk Vaseline yang saat ini merupakan salah satu produk penghalus kulit yang cukup dikenal masyarakat. Produk ini ternyata berawal dari ketidaksengajaan Robert Augustus Chesebrough memungut cairan sampah yang sering dibuang orang.

Bagaimana ceritanya?

Kisah bermula di tahun 1859. Chesebrough adalah seorang ahli kimia dan pedagang yang terjun ke bisnis minyak sejak usia 22 tahun

Awalnya dia menjual minyak tanah dari sperma ikan paus. Namun, akibat minyak bumi ikut serta di daerah Titusville, Pennsylvania, sudah tersingkap, dia juga pergi kesana karena lembabnya minyak.

serupa dituliskan William S. Hammack dalam How Engineers Create the World (2011), saat menyerap minyak itulah dia menemukan suatu hal menarik yang memantik rasa penasarannya. Saat mesin dikeluarkan dari lubang pengeboran terdapat cairan hitam dan lengket yang ikut serta.

Cairan itu selalu dibuang oleh semua penambang karena dianggap sampah. Meski begitu, mereka juga mengetahui cairan sampah itu terkadang juga bermanfaat.

Ketika terjadi luka bakar, cairan itu bisa menyembuhkan luka dalam waktu singkat. Dari situ, Chesebrough punya pikiran membawa cairan aneh tersebut ke laboratorium.

“Tak disangka, cairan itu adalah petroleum jelly yang kemudian dipatenkan Chesebrough pada tahun 1872 dengan kode: US Patent 128.568,” tulis William S. Hammack.

Dari hasil paten itu, pria kelahiran 9 Januari 1837 ini punya ide bisnis. Dia berpikir untuk menjual petroleum jelly itu secara massal.

Lagipula produk itu bermanfaat untuk menyembuhkan luka bakar dan dia sudah punya pabrik sendiri yang telah berdiri di New York sejak 1870. Alhasil, dia pun menjual petroleum jelly pada 1875 itu dengan nama: Vaseline.

Dalam situs resminya, Vaseline diambil dari bahasa Jerman (wasser berarti udara) dan bahasa Yunani (oleon berarti minyak). Meski begitu, untuk menjual Vaseline perjuangan Chesebrough tidaklah mudah.

“Chesebrough sampai berkeliling New York dari pintu ke pintu buat jualan Vaseline. Bahkan dia sampai rela pembakaran tangannya sendiri, lalu mengoleskan Vaseline supaya bisa membuktikan produknya itu bisa menyembuhkan luka,” tulis David Lingslay dalam House of Invention (2000).

Seiring berjalannya waktu, Vaseline perlahan mulai digandrungi masyarakat. Setahun setelah penjualan pertama, tercatat produknya sudah terjual lebih dari 1.000 pcs. Orang pun tidak hanya menggunakannya untuk luka bakar, tetapi juga membuat mengatasi masalah kulit orang yang berada di daerah dingin, seperti kulit kering, pecah-pecah dan mengalami ruam.

Atas dasar inilah, orang-orang banyak menyukai produk Chesebrough. Pabrik pun semakin banyak memproduksi Vaseline dan Chesebrough pun tiba-tiba kaya raya. Bisnis minyak mulai dikesampingkan, lalu fokus pada produk kesehatan tersebut.

Ketika penggunaan mulai meluas, Chesebrough mengemas Vaseline dalam tutup biru sebagai penanda produk asli yang masih digunakan hingga sekarang. Belakangan, lahirnya penemuan Vaseline sebagai produk kesehatan yang sukses mengatasi masalah kulit banyak orang, Chesebrough dianugerahi penghargaan dari ratu Inggris.

Pada tahun 1883, Ratu Victoria memberikan gelar kebangsawanan tertinggi kepada Chesebrough berupa ‘Sir’. Namanya pun berubah menjadi Sir Robert Chesebrough.

Beruntung Chesebrough menjadi manusia berumur panjang, sehingga di masa-masa tua dia masih bisa menyaksikan produk buatannya yang dipakai di segala momen. Saat perang, tentara memakai Vaseline untuk pengobatan luka. Lalu saat melakukan berbagai ekspedisi, banyak orang mengoleskan Vaseline ke kulit agar tidak ruam dan kering.

Perjalanan Chesebrough pun berhenti pada 8 September 1933 di usia 96 tahun. Setelah meninggal, perusahaan dan produknya masih berjaya.

Puncak kejayaan Vaseline di seluruh dunia baru terjadi pada tahun 1955 ketika perusahaan bekerjasama dengan Pond’s Extract Company. Lalu, semakin terkenal lagi setelah lisensi Vaseline dibeli Unilever pada tahun 1987.

Di Indonesia, Vaseline pun menjadi produk kesehatan yang disukai banyak orang. Bahkan kehadirannya muncul di berbagai merek.

[Gambas:Video CNBC]

(fsd/fsd)




Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments