Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan kini terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Israel. Hal itu setidaknya diberitakan AFP mengutip komentar Gedung Putih terbaru, Kamis malam waktu setempat.
Presiden AS Joe Biden dan Benjamin Netanyahu panas pasca kritik perdana menteri (PM) Israel itu soal pengiriman senjata yang “lelet” dari Paman Sam ke Negeri Zionis. Istana Biden menunjuk pernyataan Netanyahu itu sebagai hal “menjengkelkan” dan “mengecewakan”.
Masalah ini dimulai ketika Netanyahu mengklaim dalam sebuah video yang diposting di media sosial awal pekan ini bahwa pemerintah AS, telah menahan pengiriman senjata dan amunisi dari negaranya dalam beberapa bulan terakhir. AS sendiri selama ini dikenal sebagai pendukung utama militer Israel.
“Komentar tersebut sangat mengecewakan dan tentunya mengganggu kami, mengingat besarnya dukungan yang kami miliki dan akan terus kami berikan,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dikutip Jumat (21/6/2024).
“Tidak ada negara lain yang berbuat lebih banyak untuk membantu Israel mempertahankan diri terhadap ancaman Hamas dan, sejujurnya, ancaman lain yang mereka hadapi di kawasan,” tambah Kirby.
Sehari sebelumnya, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre bahkan berujar tak tahu apa yang dibicarakan Netanyahu. Ia mengatakan tak ada jeda yang dilakukan AS dalam pengiriman amunisi.
Namun ia sempat merasa ada satu amunisi tertentu yang mengancam. Ini mengacu pada bom seberat 2.000 pon yang menurut Washington sedang ditinjau karena kekhawatiran akan digunakan di daerah padat penduduk.
Pertengkaran ini bukanlah yang pertama antara pemimpin pemerintahan Israel dan pemerintahan Biden sejak dimulainya perang Gaza sejak Oktober. Biden sebelumnya menyatakan persetujuannya yang kuat terhadap operasi besar Israel di Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga sipil berada, dan mengancam akan menghentikan pengiriman senjata tertentu jika peringatannya tidak diindahkan.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga memperingatkan Israel agar tidak meningkatkan ketegangan di Lebanon, di mana Hizbullah kini terlibat dan menembak dengan Tel Aviv. AS khawatir hal itu akan membuat perang regional yang lebih luas meletus.
Dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi Israel di Washington, Blinken menggarisbawahi pentingnya menghindari eskalasi lebih lanjut di Lebanon. Ia berharap Israel tenang agar bisa mencapai resolusi diplomatik yang memungkinkan.
Perang Gaza sendiri disebut sudah masalah yang sangat pelik bagi Biden yang berusia 81 tahun, yang sedang mengincar masa jabatan kedua di AS.
Perlu diketahui, bencana kemanusiaan di Gaza dan jumlah korban tewas yang terus meningkat telah menimbulkan kritik tajam terhadap Biden, bahkan dari partai sayap progresifnya.
Artikel Selanjutnya
Geger Biden Sudah “Pikun”, Dokumen Rahasia AS Terungkap
(sef/sef)
