Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Prancis meningkatkan kewaspadaan keamanannya ke tingkat tertinggi setelah serangan mematikan di gedung konser Rusia dan klaim tanggung jawab ISIS.
Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah unggahan di X dengan mengatakan pihak berwenang ” mempertimbangkan klaim tanggung jawab ISIS atas serangan (Moskow) dan ancaman yang membebani negara kami.”
Pengumuman itu muncul setelah Presiden Emmanuel Macron mengadakan pertemuan keamanan darurat yang dipicu oleh serangan hari Jumat di pinggiran kota Moskow yang menewaskan setidaknya 137 orang. Serangan itu diklaim oleh afiliasi kelompok ISIS.
Prancis telah berulang kali dilanda serangan mematikan ISIS, termasuk penandatanganan teater Bataclan pada 2015 di mana para ekstremis menembaki penonton konser dan menyandera selama berjam-jam. Pasukan Prancis juga berupaya melawan ekstremis di Timur Tengah dan Afrika.
Prancis sudah menerapkan kewaspadaan keamanan tinggi menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Paris tahun ini, yang diperkirakan akan menarik jutaan pengunjung ke negara tersebut.
Kekhawatiran keamanan sangat tinggi pada upacara pembukaan luar biasa pada tanggal 26 Juli, yang akan melibatkan perahu-perahu yang menaiki Sungai Seine dan kerumunan orang yang menonton dari tanggul.
Kelompok ISIS pada Sabtu mengunggah di Telegram bahwa serangan di Moskow “dilakukan oleh empat pejuang ISIS yang bersenjatakan senapan mesin, pistol, pisau, dan bom api” sebagai bagian dari “perang yang berkecamuk” dengan “negara-negara yang memerangi Islam.”
Sebuah video berdurasi satu setengah menit, yang tampaknya direkam sekitar oleh orang-orang bersenjata, telah diunggah di akun media sosial yang biasanya digunakan oleh ISIS, menurut kelompok intelijen SITE.
Video tersebut, yang tampaknya diambil dari lobi tempat konser, menampilkan beberapa individu dengan wajah kabur dan suara kacau, menembakkan serbu dengan tubuh lembam yang tersebar di lantai dan api mulai menyala di latar belakang.
Penyelidik teater Rusia mengatakan bahwa setelah berjalan melewati dan menembaki penonton, orang-orang bersenjata membakar gedung tersebut, menyebabkan banyak orang di dalamnya.
Pejabat kesehatan mengatakan jumlah korban meningkat menjadi 182, dengan 101 orang masih dirawat di rumah sakit, 40 di antaranya berada dalam kondisi “kritis” atau “sangat kritis”.
Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan pada tahun 2004.
Kementerian Situasi Darurat sejauh ini telah menyebutkan nama 29 korban, namun kobaran api setiap proses identifikasi.
Kementerian pada Minggu mengunggah video alat berat tiba di lokasi untuk membongkar bangunan yang rusak dan membersihkan puing-puing.
Artikel Selanjutnya
Video: Pesawat Militer Rusia Jatuh, 15 Penumpang Tewas
(untung/untung)