Jakarta (ANTARA) – Perusahaan manufaktur Stellantis dikabarkan akan menghentikan anggota sekitar 400 pekerja berkerah putih (pekerja profesional) mereka yang mulai efektif pada akhir Maret 2024.
CarsCoops, pada hari Sabtu mengabarkan bahwa para pekerja yang terdampak dari penghentian ini adalah pekerja di berbagai bidang seperti teknologi, perangkat lunak, dan teknik.
PHK tersebut mewakili 2 persen tenaga kerja di wilayah tersebut untuk Stellantis. Setelah mencetak rekor keuntungan tahun lalu, perusahaan tersebut menyebutkan berbagai alasan untuk melakukan PHK terhadap para pekerja profesional mereka.
Baca juga: Stellantis “recall” tiga mobil di AS, termasuk Jeep
Baca juga: Stellantis umumkan kemudi i-Cockpit di Peugeot akan integrasi ChatGPT
“Ketika industri otomotif terus menghadapi masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatnya tekanan persaingan di seluruh dunia, Stellantis terus mengambil keputusan struktural yang tepat di seluruh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan struktur biaya kami,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan resmi.
Perusahaan yang membawahi berbagai brand otomotif ini terpaksa harus melakukan PHK, karena perusahaan tersebut harus terus bertahan di industri yang sedang tidak baik-baik saja.
“Secara khusus, PHK tersebut dapat menyelaraskan sumber daya dengan lebih baik sambil mempertahankan keterampilan penting yang diperlukan untuk melindungi keunggulan kompetitif kami karena kami tetap fokus pada penerapan ofensif produk EV dan rencana strategi Dare Forward 2030 kami,” kata perusahaan itu.
Sebuah sumber mengindikasikan bahwa pemotongan ini hanyalah yang pertama dari beberapa pemotongan yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa mendatang.
“Ini bukan yang terakhir,” kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
Jika Merujuk pada peraturan yang dikeluarkan oleh Undang-Undang di negara setempat, perusahaan diwajibkan memberi pemberitahuan paling tidak 60 hari sebelumnya kepada mereka yang dihentikan.
Baca juga: Jeep menghentikan ribuan pegawai di AS akibat peraturan emisi yang ketat
Baca juga: Stellantis menargetkan semua dilernya memiliki pengisian cepat di Eropa
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024