FLORIDA: Pentingnya sel T gamma-delta pada 33 jenis kanker berbeda terungkap dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di Cell Press. Informasi ini menyoroti potensi sel sebagai biomarker klinis dan target terapeutik dalam pengobatan kanker. Pemeriksaan menyeluruh ini, yang dilakukan di bawah arahan sekelompok Pusat Kanker Moffitt para ahli, menandai terobosan besar dalam pengetahuan kita tentang sel-sel kekebalan yang berbeda ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap hasil terapi kanker bagi pasien.
Sel T gamma-delta merupakan minoritas dalam populasi sel T, namun sel ini semakin dihargai karena kapasitasnya untuk mengaktifkan respons imun bawaan dan adaptif. Lanskap reseptor sel T gamma-delta di 11.000 tumor dianalisis oleh peneliti Moffitt menggunakan algoritma komputasi baru yang bekerja sama dengan para ilmuwan di Perguruan Tinggi Dartmouth dan Universitas Duke. Hasilnya adalah database komprehensif yang melacak perkembangan kanker dan responsnya terhadap berbagai pengobatan, terutama imunoterapi.
“Ini seperti menemukan jarum di tumpukan jerami,” kata Xuefeng Wang, Ph.D., ketua Departemen Biostatistik dan Bioinformatika Moffitt dan kontak utama penelitian ini. “Setelah dua tahun upaya menyaring sekitar 700 miliar pembacaan sekuensing RNA tumor, algoritme kami menyaring 3,2 juta pembacaan sel T gamma-delta, yang sangat informatif untuk studi klon sel T gamma-delta. Temuan kami menunjukkan bahwa keragaman dan klonalitas sel T gamma-delta dapat berdampak signifikan terhadap kelangsungan hidup pasien dan kemanjuran pengobatan.”
Seiring berkembangnya penelitian, para peneliti akan memperluas database dengan memasukkan repertoar reseptor sel T tambahan dan anotasi fungsional, termasuk analisis sekuensing RNA sel tunggal. Penelitian yang sedang berlangsung ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman kita tentang peran fungsional sel T gamma-delta pada kanker dan interaksinya dalam lingkungan mikro tumor.
“Penelitian ini tidak hanya memperluas pengetahuan kita tentang sel T gamma-delta tetapi juga membuka jalan baru untuk strategi terapi,” kata Wang. “Dengan memahami peran spesifik sel-sel ini dalam berbagai jenis kanker, kita dapat menyesuaikan pengobatan dengan lebih baik untuk meningkatkan hasil pasien.”
Program Imuno-Onkologi dan Sumber Daya Bersama Biostatistik dan Bioinformatika di Moffitt memberikan dukungan penting dan mewakili keahlian penelitian terkemuka dalam imunologi komputasi dan imunoterapi yang dipersonalisasi. (ANI)