Friday, November 22, 2024
HomeBisnisSubaru menjelaskan belum terjun ke pasar mobil listrik Indonesia

Subaru menjelaskan belum terjun ke pasar mobil listrik Indonesia



Jakarta (ANTARA) – General Manager Marketing & Public Relations Subaru Indonesia, Ismail Ashlan menjelaskan faktor yang menyebabkan produsen mobil asal Jepang itu belum memasarkan produk mobil listriknya di Indonesia.

Ismail mengakui bahwa saat ini mobil listrik tengah digandrungi oleh pasar global, tetapi untuk pasar di Indonesia sendiri menurutnya belum cukup mendorong Subaru untuk memasarkan mobil listriknya. Terlebih saat ini lini mobil yang dipasarkan Subaru di Indonesia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar mobil spesifik Indonesia.

“Di ceruk atau di premium sudah ada, di medium sudah ada, di yang ekonomis pun sudah ada jadi secara pasar juga kita ga lihat urgensi (kendaraan listrik) untuk masuk,” kata Ismail saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa.

Baca juga: Subaru mengungkapkan Indonesia menjadi pasar terbesar mobil BRZ

Faktor berikutnya adalah penjualan mobil listrik di Indonesia yang masih lesu. Kendati saat ini tengah digandrungi, Ismail menjelaskan penjualan mobil listrik di Indonesia baru mencapai sekitar 900 ribu unit hingga November 2023.

“Kalau dilihat 900 ribu penjualan setahun itu penjualan mobil listrik itu ga sampai 10 persen, ga sampe dua digit. Mungkin tahun ini ada ya tapi itu juga yang menyetir (mendorong) dari merek yang memang fokus sekali di EV (kendaraan listrik),” terang Ismail.

Faktor lainnya adalah saat ini Subaru masih fokus memperkenalkan produk mobil yang mengusung teknologi Penggerak Semua Roda Simetris ke pasar Indonesia.

Baca juga: Subaru umumkan harga BRZ 2024 di IIMS 2024, mulai Rp885 juta

Kendati pemerintah mendorong produsen mobil untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia, Ismail menjelaskan Subaru masih melihat perkembangan pasar dan tingkat permintaannya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengikuti jejak produsen-produsen mobil yang telah lebih dahulu membangun industrinya di dalam negeri.

Faktor preferensi konsumen juga berkontribusi dalam hal tersebut. Ismail menerangkan konsumen mobil Subaru membeli karena preferensi yang spesifik seperti memiliki minat terhadap mobil sport atau adventure.

Baca juga: Subaru menargetkan kenaikan penjualan hingga 60 persen tahun ini

“Jadi di kepala mereka bukan soal penggeraknya apa, bukan soal EV-nya, tapi soal kenikmatan bersenang-senang,” tambah Ismail.

Oleh karena itu, dia menegaskan memasarkan produk mobil listrik di Indonesia belum masuk ke dalam daftar rencana Subaru sampai tahun 2026.

Baca juga: Bukan untuk transportasi, Subaru Indonesia mengungkap karakter konsumennya

Baca juga: Crosstrek jadi mobil Subaru paling laris di Indonesia

Pewarta:
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments