Friday, September 20, 2024
HomeBisnisSurplus Perdagangan RI per September 2023 Tembus USD 3,42 Miliar, BPS: 41...

Surplus Perdagangan RI per September 2023 Tembus USD 3,42 Miliar, BPS: 41 Bulan Berturut-turut


TEMPO.CO, Jakarta – Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2023 mengalami surplus perdagangan sebesar US$ 3,42 miliar. “Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 41 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujarnya dalam jumpa pers Rilis Berita Resmi Statistik, di Jakarta Pusat, Senin, 16 Oktober 2023.

Surplus neraca perdagangan bulan September 2023 tersebut naik US$ 300 juta dibandingkan bulan sebelumnya. Meski begitu, nilai surplus itu lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (yoy).

Amalia menjelaskan, surplus neraca perdagangan per September 2023 terutama ditopang surplus nonmigas sebesar US$ 5,34 miliar, dengan komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, dan besi baja.

Sedangkan surplus neraca perdagangan nonmigas September 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$ 4,46 miliar, namun masih lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

“Surplus neraca perdagangan nonmigas pada bulan September 2023 memang jauh lebih tinggi dibandingkan bulan lalu, tetapi lebih rendah dibandingkan September tahun 2022,” kata Amalia.

Sementara itu, neraca perdagangan sektor migas Indonesia mencatat defisit sebesar US$ 1,92 miliar dengan defisit penyumbang komoditas, yaitu minyak mentah dan hasil minyak. “Defisit neraca perdagangan migas September 2023 ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya namun lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu.”

Secara keseluruhan, kata Amalia, total surplus neraca perdagangan Indonesia Januari hingga September 2023 mencapai US$ 27,75 miliar. Angka ini lebih rendah sekitar US$ 12,1 miliar bila dibandingkan periode serupa tahun 2022.

Iklan

Sedikitnya ada tiga negara mitra dagang utama Indonesia yang mendorong surplus neraca perdagangan barang. Tiga negara itu adalah Amerika Serikat, India, dan Filipina.

Rinciannya adalah, surplus dengan Amerika Serikat dengan nilai US$ 1,15 miliar, surplus dengan India US$ 1,14 miliar, dan surplus dengan Filipina US$ 763 juta. Surplus terbesar dengan Amerika Serikat dikontribusi oleh perdagangan mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya, lemak dan minyak hewan nabati, serta pakaian dan aksesorisnya.

Sebaliknya, tiga negara mitra dagang Indonesia yang menyumbang defisit, yaitu Australia US$ 387 juta, Thailand US$ 341 juta, dan Brasil US$ 206 juta. “Defisit terdalam yang dialami Australia karena didorong oleh tiga komoditas utama yaitu serealia terutama gandum, bahan bakar mineral, dan logam perak dan abu,” kata Amalia.

ANTARA

Pilihan Editor: Pupuk Indonesia Surplus 600 Ribu Ton, Kementan Berencana Ekspor Tahun Ini





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments