Thursday, November 14, 2024
HomeGaya HidupTanda seseorang alami "kecemasan produktivitas" menurut pakar

Tanda seseorang alami “kecemasan produktivitas” menurut pakar



Tanda seseorang alami “kecemasan produktivitas” menurut pakar

Jakarta (ANTARA) – Setiap orang memiliki ambisi untuk hidup dengan cara tertentu. Ketika gagal menjalani hidup seperti apa yang diinginkan, tak jarang seseorang mengalaminya kecemasan produktivitas atau kecemasan terkait produktivitas.

Kecemasan produktivitas merupakan kecemasan yang terjadi ketika seseorang merasa tidak puas dengan cara hidup yang dijalani. Terapis Carrie Howard mengatakan, kecemasan tersebut dapat mempengaruhi mental dan emosional seseorang.

Berikut ini tanda-tanda seseorang mengalami kecemasan produktivitas menurut Howard, sebagaimana disiarkan oleh Hindustan Times pada Jumat (2/6).

Sulit bersantai
Seseorang yang mengalami kecemasan produktivitas mengalami kesulitan untuk bersantai karena ia terus merasa harus bekerja lebih keras. Setiap kali mencoba untuk beristirahat, tak jarang ia diselimuti rasa bersalah dan malu.

Merasa tidak berharga saat istirahat
Ia sering membandingkan harga diri dengan kinerja yang dilakukan. Untuk itu, ia selalu merasa tidak berharga setiap kali mencoba bersantai dan beristirahat.

Selalu berusaha sibuk
Terkadang, seseorang yang mengalami kecemasan produktivitas menggunakan perasaan sibuk untuk menghindari perasaan dan emosi tidak nyaman yang mungkin muncul saat mencoba duduk diam dan beristirahat.

Menu pekerjaan
Terkadang, alasan sebenarnya dibalik penundaan dan menghindari tugas tertentu adalah takut tidak bisa melakukannya dengan cukup baik.

Habis terbakar

Kecemasan produktivitas bisa membuat seseorang merasa lelah, kehabisan sumber daya, dan kehilangan motivasi untuk kembali bekerja.

Howard pun kemudian membagikan beberapa tips untuk memerangi kecemasan produktivitas, salah satunya dengan melakukan afirmasi positif. Terlepas dari kinerja yang telah dilakukan, tetaplah memberikan afirmasi yang positif terhadap diri sendiri.

Kemudian, jadwalkan istirahat. Pahamilah bahwa perlu keseimbangan antara jumlah waktu untuk bekerja dan beristirahat. Gunakanlah waktu istirahat untuk menyegarkan pikiran Anda.

Terakhir, jelajahi hutan. Memahami penyebab masalah mengapa Anda selalu berusaha tetap sibuk dan menghindari emosi tertentu akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak kejelasan tentang diri Anda sendiri.

Baca juga: Psikolog: Metode bernapas 478 dapat mengatasi kecemasan

Baca juga: Studi baru menemukan gejala kecemasan yang meningkat selama pandemi COVID-19

Baca juga: Studi menemukan kentang goreng berisiko meningkatkan kecemasan dan depresi

Penerjemah: Suci Nurhaliza
Editor: Satyagraha
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments