Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sebanyak hampir 40% dari kredit macet pinjaman online (pinjol) berasal dari kaum generasi Z (Gen Z) dan milenial, yakni usia 19 hingga 34 tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya OJK Agusman mengungkapkan hal tersebut.
“Porsi TWP90 untuk gen z dan milenial 19-34 tahun itu ada di 37,17%,” kata Agusman saat Konferensi Pers Rapat DK Bulanan OJK Agustus 2024, Jumat (6/9/2024).
Sedangkan TWP90 adalah pembiayaan yang tidak dibayar lebih dari 90 hari sejak tanggal jatuh tempo oleh debitur.
Agusman mengatakan tidak menyiapkan langkah mitigasi terhadap hal ini, yaitu, yang terbaru, penyelenggara pinjol atau peer to peer lending (p2p) diminta untuk membuat peringatan.
“Kami memperbarui bahwa penyelengara P2P lending, diminta membuat pernyataan peringatan kepada konsumen pada laman utama web dan app-nya. Bunyinya, ‘hati-hati transaksi ini berisiko tinggi, Anda bisa mengalami kerugian atau kehilangan uang, dengan tidak membayar utang. mengukur secara bijak sebelum bertransaksi’,” kata Agusman.
Dengan demikian, ia berharap calon pengguna pinjol akan lebih sadar atas risiko yang dihadapi.
Sementara itu, untuk pembiayaan pinjol hingga akhir Juli 2024 nilai standing tumbuh 23,97% (yoy) menjadi Rp 69,39 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih lambat dari bulan Juni yang tumbuh 26,73% (yoy).
Sementara itu Agusman menyampaikan TWP90 tercatat turun pada bulan Juli dibandingkan sebelumnya.
“Tingkat TWP90 terjaga di 2,53% per Juni 2024, dibandingkan pada Juni 2,79%,” terangnya pada kesempatan yang sama.
(mkh/mkh)
Artikel Selanjutnya
OJK Kasih Tips Biar Tidak Berurusan dengan Debt Collector