ISLAMABAD: Menteri Keuangan Federal Muhammad Aurangzeb dengan tegas mengesampingkan kemungkinan pemerintah memperkenalkan anggaran kecil setelah pembicaraan konstruktif dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Berbicara kepada Berita Geo pada hari Sabtu, menteri keuangan mengatakan: “Diskusi dengan IMF bersifat konstruktif dan produktif. Namun, negosiasi virtual dengan IMF sedang berlangsung, karena poin-poin tertentu memerlukan diskusi langsung.”
Pernyataan raja keuangan tersebut disampaikan setelah misi IMF – yang dipimpin oleh Nathan Porter – mengakhiri kunjungan stafnya ke Pakistan pada 12-15 November.
Memperluas kunjungan tim IMF, Menkeu menekankan agar dilakukan dialog terbuka dan berdasarkan fakta dengan tim IMF. Menurut menteri keuangan, delegasi pemberi pinjaman global mendengarkan dengan cermat posisi Pakistan dan tampak puas dengan diskusi tersebut.
“Tujuan kunjungan IMF bukan untuk meninjau perekonomian tetapi untuk membangun kepercayaan,” tegas Aurangzeb, yang baru pertama kali menjabat sebagai menteri keuangan, dan memiliki pengalaman kerja panjang di sektor perbankan swasta.
Dalam sebuah pernyataan hari ini, pemberi pinjaman global tersebut mengatakan bahwa mereka telah mendesak Pakistan untuk memperluas basis pajaknya dengan menargetkan sumber pendapatan yang belum dimanfaatkan – karena negara tersebut bergulat dengan tantangan dalam memperluas pengumpulan pajaknya.
IMF mengatakan kunjungan staf merupakan praktik standar bagi negara-negara yang melakukan tinjauan program semi-tahunan dan bertujuan untuk melibatkan pihak berwenang dan pemangku kepentingan lainnya mengenai perkembangan dan kebijakan ekonomi negara tersebut serta status reformasi yang direncanakan.
“Kami melakukan diskusi konstruktif dengan pihak berwenang mengenai kebijakan ekonomi mereka dan upaya reformasi untuk mengurangi kerentanan dan meletakkan dasar bagi pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan,” kata Porter dalam sebuah pernyataan.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa delegasi yang berkunjung dan pihak berwenang Pakistan sepakat tentang perlunya melanjutkan kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati dan mobilisasi pendapatan dari basis pajak yang belum dimanfaatkan sambil mentransfer tanggung jawab sosial dan pembangunan yang lebih besar ke provinsi.
Selain itu, katanya, reformasi energi struktural dan upaya konstruktif sangat penting untuk memulihkan kelangsungan sektor ini.
Sementara itu, IMF mengatakan hal ini didorong oleh penegasan kembali komitmen pemerintah Pakistan terhadap reformasi ekonomi yang didukung oleh Extended Fund Facility (EFF) tahun 2024.
Pemerintah akan melanjutkan privatisasi BUMN
Selain itu, menteri keuangan menyebut kegagalan langkah privatisasi Maskapai Internasional Pakistan (PIA) sebagai “kemunduran” bagi pemerintah namun menekankan bahwa IMF mendengarkan pemerintah mengenai hal ini dan privatisasi perusahaan milik negara akan terus berlanjut.
“Kami akan melanjutkannya dan tidak hanya PIA tetapi semua badan usaha milik negara seperti Gencos, DISCO dan bandara akan diprivatisasi secara bertahap,” jelas Menteri Keuangan Aurangzeb.
Terkait dengan sektor ketenagalistrikan, ia menyebutkan bahwa pekerjaan sedang dilakukan di sisi transmisi dan distribusi dan Menteri Federal Awais Leghari melakukan pekerjaan dengan baik dalam hal ini.
Menteri Keuangan lebih lanjut mengatakan bahwa persetujuan Pakta Fiskal Nasional tertunda delapan hingga sepuluh hari namun ia menjelaskannya kepada delegasi IMF dan mereka mengapresiasinya.
Provinsi-provinsi tersebut telah mendukung Pakta Fiskal Nasional dan Menteri Aurangzeb secara pribadi berterima kasih kepada Ketua Menteri Sindh, Murad Ali Shah, karena telah terbuka mengenai masalah ini.
“Kalau kepentingan nasional, pemerintahan KP sudah [also] selalu mendukung pemerintah federal,” dia lebih lanjut menyoroti.
“Kami terus melakukan penyesuaian pemerintah dan sudah selesai di 11 kementerian dan sedang dilakukan latihan untuk penyesuaian lima kementerian lainnya.
Mengatakan bahwa tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mereformasi skema pensiun adalah tidak adil karena birokrasi sipil akan berkontribusi terhadap skema pensiun,” tegasnya.