‘Demensia’ mengacu pada sekelompok kelainan yang memengaruhi daya ingat, berpikir, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Jenis demensia yang paling umum adalah penyakit Alzheimer, yang paling terkena dampaknya adalah penurunan memori dan pembelajaran baru. Dr Pramod Krishnan, HOD & Konsultan – Neurologi Epileptologi & Pengobatan Tidur, Rumah Sakit Manipal Old Airport Road, mencantumkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Penyakit Alzheimer: Tindakan Untuk Mengurangi Risiko
Menurut Dr Pramod Krishnan, tindakan pencegahan adalah kunci dalam mencegah timbulnya dan perkembangan demensia selanjutnya. Meskipun hanya sedikit terapi inovatif yang disetujui untuk digunakan pada tahap awal penyakit Alzheimer, namun biayanya sangat mahal, manfaatnya hanya sedikit, dan saat ini tidak tersedia di India, kata Dr Krishnan. Menyebutkan langkah-langkah pencegahannya, Dr Krishnan mengatakan:
1. Pengendalian faktor risiko vaskular: Deteksi dini dan pengendalian hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia yang memadai serta pantangan alkohol dan merokok merupakan langkah ampuh untuk mengurangi risiko demensia.
2. Tidur: Kurang tidur kronis dan gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif telah terbukti dapat menyebabkan demensia. Kebersihan tidur yang tepat dan pengobatan apnea tidur merupakan prasyarat untuk penuaan yang sehat.
3. Latihan: Olahraga yang sesuai dengan usia seperti jalan cepat, jogging, berenang, bersepeda, atau berolahraga di gym diketahui dapat mengurangi risiko demensia. Kuncinya adalah terus bergerak. Tubuh yang sehat secara fisik berarti peningkatan fungsi kognitif. Yoga teratur juga meningkatkan kemampuan kognitif.
4. Pola makan: Pola makan yang seimbang dan bergizi, berlimpah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, beri, dan produk susu sangat penting agar tubuh dan otak tetap sehat. Penggunaan banyak suplemen tanpa alasan yang jelas sebaiknya dihindari. Vegetarian dapat mempertimbangkan suplemen Vitamin B12.
5. Ikatan sosial: Otak kita sangat terstimulasi dengan berpartisipasi dalam acara sosial, menghadiri pertemuan keluarga, berpartisipasi dalam perayaan, bertemu teman dan kerabat, dan berhubungan dengan individu yang memiliki minat berbeda. Memiliki jaringan sosial yang luas merupakan strategi pencegahan demensia yang ampuh.
6. Stimulasi intelektual: Memecahkan teka-teki, teka-teki silang, karya kreatif apa pun, menulis buku harian, hobi baru, memperoleh keterampilan baru seperti belajar memainkan alat musik, atau mempelajari bahasa baru adalah berbagai cara untuk merangsang otak. Bepergian ke tempat-tempat baru dan mendapatkan pengalaman baru merangsang otak.
7. Manajemen stres: Mengelola stres dengan melatih mindfulness dan meditasi berdampak besar dalam mengurangi risiko demensia. Ini juga dapat membantu mengatasi gangguan kecemasan, dan depresi serta dapat berdampak positif pada kehidupan.
“Jika kita menerapkan strategi pencegahan ini dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi risiko terkena demensia,” kata Dr Pramod Krishnan.