Friday, October 18, 2024
HomeGaya HidupTingkat keberhasilan program IVF minimal obat yang sama dengan konvensional

Tingkat keberhasilan program IVF minimal obat yang sama dengan konvensional



Jakarta (ANTARA) – Dokter kebidanan dan kandungan Muhammad Dwi Priangga mengatakan metode fertilisasi in vitro (IVF) dengan stimulasi minim obat memiliki tingkat keberhasilan yang sama dengan IVF konvensional yang rata-rata menggunakan banyak obat untuk meningkatkan hormon sel telur.

“Di dunia masih banyak pasien yang melakukan dengan konvensional, yang natural masih sedikit, jumlah sel telur metode natural jauh lebih sedikit dibandingkan konvensional, tapi yang berhasil tertanam di dalam rahim tanpa obat banyak dengan yang konvensional hampir sama tidak jauh berbeda,” ucap dr. Muhammad Dwi Priangga, Sp.OG, SubspFER yang menyelesaikan pendidikan spesialis obstetri dan ginekologi di Universitas Indonesia saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Dokter yang merupakan anggota Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) dan Asia Pacific Initiative on Reproduction Endocrinology (ASPIRE) itu mengatakan pada program IVF (bayi tabung) yang konvensional, dosis injeksi hormon agar sel telur bisa pecah untuk dibuahi rata-rata mencapai 2.400 unit injeksi , bahkan lebih jika dokter tidak melihat respon yang bagus.

Baca juga: Tuba falopi tersumbat jadi indikasi perlunya dilakukan bayi tabung

Efek dari pemberian hormon tersebut, kata Angga, memang akan meningkatkan jumlah sel telur hingga 20-30 sel, namun, terlalu banyak injeksi yang diberikan juga dapat memberikan efek samping yang kurang baik pada pasien maupun calon bayi seperti angka kelahiran yang rendah serta kualitas sel telur yang tidak baik.

Siklus penyuntikan hormon pun lebih lama, pemberian suntikan hormon baru bisa dilakukan saat memasuki hari ke 14 masa ovulasi.

“Metode IVF minimal tetap diberikan obat, namun tidak sebanyak yang konvensional karena kombinasi obat minum letrazol atau klomifen. Setelah itu diberikan injeksi hanya maksimal dua sampai tiga kali,” ucap Priangga.

Sang dokter menjelaskan untuk metode minimal IVF dengan rangsangan ringan (minim obat), dokter akan memberikan suntikan maksimal tiga kali selama proses pembentukan hormon di hari kedelapan saat masa ovulasi.

Sel telur yang terbentuk dengan bantuan injeksi hormon akan berkembang, namun tidak terlalu banyak seperti pada program hamil konvensional. Jumlah sel telur yang terbentuk sedikit justru akan semakin memudahkan dokter melihat telur yang benar-benar matang agar saat proses pembuahan, embrio yang dihasilkan maksimal dan terbaik.

Baca juga: Dokter: perbaiki gaya hidup agar proses bayi tabung optimal

Priangga juga mengatakan metode itu hanya mengambil 3-5 sel telur yang terbaik, untuk menghindari kemungkinan risiko bayi kembar, kelahiran prematur dan preeklamsia jika sel telur yang diambil terlalu banyak.

“Dengan jumlah telur yang sedikit maka memungkinkan untuk melakukan tindakan petik telur tanpa anestesi rata-rata 5-10 menit hingga 3-5 telur. Kalau bisa sejam karena banyak yang diambil jadi harus anestesi dan itu tidak nyaman,” kata dia.

Untuk pasien yang belum pernah melakukan program kehamilan, dokter akan melakukan pemantauan obat selama siklus dan melakukan USG transvaginal dan pemeriksaan kromosom dengan durasi yang cepat. Setelah itu pasien, akan melakukan stimulasi hormon hingga transfer embrio pada usia lima hari agar yang terbentuk lebih bagus dan bisa bertahan di rahim.

Dia juga mengingatkan IVF dengan metode rangsangan ringan itu akan lebih tinggi angka keberhasilannya jika dilakukan pada orang usia 30-35 tahun.

“Kalau ada pasangan yang tidak hamil setelah setahun pernikahan segera konsultasikan ke dokter karena keberhasilannya bagus kalo di bawah 35 tahun jadi lebih cepat lebih baik,” kata Priangga.

Baca juga: Dokter: Diet sangat tidak dianjurkan untuk ibu yang mengikuti bayi tabung

Baca juga: Dokter: Siapkan kehamilan dengan gaya hidup sehat

Baca juga: Mengetahui riwayat kesehatan sebelum merencanakan kehamilan

Pewarta : Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments