Jakarta (ANTARA) – Unit mobil kecil Toyota Motor Corp., Daihatsu Motor Co., mengatakan bahwa induk perusahaannya akan lebih terlibat dalam operasi setelah skandal pengujian keselamatan yang menyebabkan Daihatsu untuk menghentikan sementara semua pengiriman di dalam dan luar Jepang.
Daihatsu mengatakan Toyota akan bertanggung jawab atas pengembangan dan persetujuan keselamatan untuk beberapa model yang telah ditangani oleh Daihatsu, sementara Daihatsu akan fokus pada bisnis kendaraan mini utamanya. Langkah itu akan membuat Toyota melakukan kontrol yang lebih kuat dalam proses manufaktur di Daihatsu, seperti dilansir Kyodo, Senin (8/4).
Perubahan itu akan berlaku untuk model Daihatsu di luar negeri Jepang mulai 1 Mei dan diperkirakan akan mencakup beberapa model domestik. Di luar Jepang, Daihatsu menjual mobilnya di Indonesia dan Malaysia, tempat mereka memiliki fasilitas produksi.
Baca juga: Presiden Daihatsu akan mundur imbas skandal uji keselamatan
Mantan Ketua Daihatsu Sunao Matsubayashi dan mantan Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira serta wakil presiden saat ini Hiromasa Hoshika mengembalikan bonus mereka untuk tahun fiskal 2023 secara penuh, sementara tujuh eksekutif lainnya mengembalikan 10 hingga 50 persen dari bonus tahunan mereka.
“Kami pikir penting bagi Toyota untuk bertanggung jawab atas persetujuan keselamatan,” kata Hoshika dalam konferensi pers di Tokyo.
Masahiro Inoue, mantan eksekutif Toyota yang menjabat sebagai Presiden Daihatsu pada bulan Maret, mengatakan, “Kami bertujuan untuk menjadikan perusahaan mobilitas dengan fokus utama pada kendaraan mini. Daihatsu dan Toyota akan saling melengkapi kelemahan masing-masing”.
Daihatsu pada bulan Desember mengakui adanya pemalsuan uji keselamatan untuk sebagian besar modelnya, yang disimpulkan oleh penyelidikan pihak ketiga telah berlangsung sejak tahun 1989. Panel menyalahkan “jadwal pengembangan yang sangat ketat dan kaku” atas pelanggaran tersebut.
Dengan demikian, Daihatsu menghentikan semua pengiriman kendaraan di dalam dan luar Jepang, termasuk model yang dibuat untuk pabrikan lain seperti Toyota, Subaru Corp., dan Mazda Motor Corp.
Pemalsuan data, ditambah dengan skandal serupa baru-baru ini pada anak perusahaan truk Toyota, Hino Motors Ltd., dan afiliasi Toyota Industries Corp., mendorong Ketua Toyota Akio Toyoda untuk membuat penampilan langka di hadapan media dan meminta maaf pada bulan Januari.
Baca juga: Penjualan mobil baru di Jepang menurun menyusul skandal Daihatsu
Baca juga: Subaru menjalankan program promosi untuk pacu penjualan
Baca juga: Mazda siap bangun pusat perakitan di Jawa Barat
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Hak Cipta © ANTARA 2024