Saturday, November 16, 2024
HomeInternationalUkraina meminta pasokan senjata sebelum Jerman menggelar pemilu

Ukraina meminta pasokan senjata sebelum Jerman menggelar pemilu



Moskow (ANTARA) – Ukraina telah meminta Jerman untuk segera memutuskan kebijakan untuk mengunduh senjata lebih lanjut sebelum diadakannya pemilihan umum federal, lapor surat kabar Jerman Spiegel pada Jumat (15/11).

Duta Besar Ukraina untuk Jerman Oleksii Makeiev mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa parlemen Jerman dapat mengambil keputusan mengenai pasokan senjata meskipun pemerintah Jerman yang ada saat ini bubar sebelum pemilu.

“Tertunda untuk melakukan segala kemungkinan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan perintah yang direncanakan, serta pendanaan bantuan tambahan di tahun baru,” kata Makeiev kepada Spiegel.

Pada awal November, Pemerintah Jerman menghadapi krisis setelah Kanselir Olaf Scholz memecat Menteri Keuangan Christian Lindner (partai Demokrat Bebas/FDP).

Pemecatan yang dilatarbelakangi oleh ketidaksepakatan mengenai prioritas anggaran, termasuk dukungan untuk Ukraina, dinilai menyebabkan runtuhnya pemerintahan yang berkuasa, di mana FDP adalah bagian dari pemerintahan tersebut.

Pemilu yang dipercepat kemungkinan besar akan diselenggarakan pada tanggal 23 Februari tahun depan.

Scholz diperkirakan akan meminta kepercayaan mosi dari parlemen pada 11 Desember, dan kebetulan diadakan pada 16 Desember.

Jika kanselir mendapat dukungan, Scholz dapat memimpin pemerintahan minoritas dan memulai pemerintahan berdamai, meskipun pemilu dipercepat dan disukai parlemen.

Sebelumnya, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksandr Syrskyi pada Sabtu (9/11) mengatakan telah berbicara dengan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Gabungan NATO di Eropa, Jenderal Christopher Cavoli, untuk mengeluhkan situasi yang memburuk di medan perang.

Saya kembali melakukan percakapan telepon dengan komandan Angkatan Bersenjata AS di Eropa, Jenderal Christopher Cavoli.

Di awal percakapan, saya memberi tahu rekan Amerika saya tentang situasi di garis depan. Situasinya masih sulit dan cenderung memburuk,” tulis Syrskyi di Facebook.

Media The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Cavoli baru-baru ini membahas perencanaan militer untuk periode musim dingin, serta jenis senjata dan amunisi yang kemungkinan akan dikirim Washington ke Kiev selama lima bulan ke depan, selama pertemuan dengan Ukraina.

Rusia meyakini bahwa pengiriman senjata ke Ukraina menghambat penyelesaian, yang secara langsung melibatkan negara-negara NATO dalam konflik tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa setiap kargo yang berisi persenjataan ke Ukraina akan menjadi sasaran sah oleh Rusia.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Putin membahas penyelesaian konflk Ukraina dan Timteng dengan Scholz
Baca juga: Rusia sampaikan ke Jerman soal kesiapan bernegosiasi tentang Ukraina
Baca juga: NATO: Arah perang di Ukraina berdampak langsung ke belahan dunia lain
​​​​​​​​

Penerjemah : M Razi Rahman
Redaktur: Atman Ahdiat
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments