Friday, November 15, 2024
HomeGaya HidupUmrao Jaan Ada selama bertahun-tahun | The Express Tribune

Umrao Jaan Ada selama bertahun-tahun | The Express Tribune


KARACHI:

Sutradara Sangeeta baru-baru ini mengumumkan bahwa dia siap untuk menenun keajaibannya dengan Umrao Jaan Ada Sangeeta, yang mendominasi sinema Pakistan pada tahun 1980-an dan 1990-an bersama Shamim Ara sebagai salah satu dari sedikit perempuan yang menyutradarai film tersebut, mengatakan bahwa ia ingin membuat serial Netflix dengan dua puluh enam episode rekaman video beredar di internet.

“Saya sangat bersemangat untuk yang satu ini; kami berusaha sebaik mungkin untuk menampilkan era itu dengan tepat. Tim produksi telah menyiapkan set yang besar… Kami bermaksud untuk merilis drama dua puluh enam episode di Netflix dan berharap untuk memenangkan Oscar,” katanya dalam video viral tersebut.

Selagi Gadis Masyarakat Fokus kreatif pembuat film ini masih belum jelas bagi banyak orang — apakah film ini akan menjadi pemenang Academy atau serial Netflix — dia siap untuk memberikan sentuhan baru pada pelacur abadi, yang diperankan oleh Meera dan beradu akting dengan Moammar Rana. Untuk benar-benar menghargai usaha baru ini, kita harus melihat kembali pembuatan ulang ikonik yang telah menjaga warisan Umrao Jaan tetap hidup selama bertahun-tahun.

Bagaimana itu dimulai

Dahulu kala, di jantung kota Lucknow, tempat aroma kebab bercampur dengan alunan musik ghazal, ada seorang pelacur yang kecantikan dan keanggunannya dapat membuat penyair menangis dan raja terpesona. Namanya Umrao Jaan.

Kisahnya dimulai pada tahun 1905 ketika Mirza Hadi Ruswa menulis Umrao Jaan Adasebuah kisah yang begitu kaya akan romansa dan tragedi sehingga langsung menjadi klasik. Umrao Jaan bukanlah pelacur biasa; ia adalah seorang penyair, penari, dan wanita yang hatinya menanggung luka dari ribuan pengkhianatan namun tetap berdebar dengan gairah hidup yang tak pernah padam.

Adaptasi sinematik pertama dari kisah Umrao Jaan hadir pada tahun 1958 melalui film Mehndi karya SM Yusuf, yang dibintangi oleh Jayashree sebagai pemeran utama. Penampakan hitam-putih ini, meskipun kurang dikenal saat ini, menandai dimulainya perjalanan Umrao Jaan dari dunia sastra ke layar lebar. Film ini berupaya menangkap esensi novel Ruswa, dengan menyajikan interpretasi visual dari kehidupan Umrao Jaan yang menyentuh dan puitis.

Pada tahun 1972, pelacur yang dicintai ini memulai debutnya di layar perak Pakistan dengan film hit Hassan Tariq yang berjudul Golden Jubilee. Film tersebut, yang menampilkan Rani yang mempesona dan Shahid yang gagah, memikat penonton dan langsung menjadi film klasik. Tariq telah memikat penggemarnya dengan film-film blockbusternya. Kaneez Dan Behan Bhai.

Adaptasinya melukiskan gambaran yang menyayat hati tentang kehidupan pelacur, cobaannya, dan semangat pantang menyerahnya, yang menjadi tolok ukur tinggi untuk adaptasi di masa mendatang. Umrao Jaanpembuat film akan melanjutkan ketertarikannya pada pelacur, didahului oleh Anjuman (1970) dan Surraya Bhopali (1976) halaman 11.

Di seberang perbatasan di Bollywood, Muzaffar Ali menghidupkan kembali kisah itu pada tahun 1981 dengan Rekha sebagai pemeran utama. Seorang ratu Bollywood era 80-an yang tak terbantahkan, perannya sebagai Umrao Jaan begitu memikat sehingga penonton merasa seperti dibawa ke istana Lucknow yang mewah, terpesona oleh setiap gerakan dan kata-katanya.

Melodi film yang menghantui, seperti Dil Cheez Kya Hai Dan Di Aankhon Ki Masti, bergema sepanjang masa, mengukuhkan tempatnya dalam sejarah Bollywood. Adaptasi ini tetap menjadi yang paling terkenal, dengan penampilan Rekha menjadi ikon dan musik Khayyam menjadi legendaris.

Umrao Jaan Ada selama bertahun-tahun | The Express Tribune

Maju cepat ke tahun 2006 dan sutradara JP Dutta mengemban tugas berat untuk menata ulang film klasik ini untuk generasi baru. Aishwarya Rai Bachchan berperan sebagai Umrao Jaan, membawa perpaduan kecantikan dan keanggunannya sendiri ke dalam karakter tersebut.

Versi ini, meski mewah dan memukau secara visual, menimbulkan reaksi beragam. Sebagian menghargai penghormatan terhadap versi aslinya, sementara sebagian lainnya merasa film ini tidak memiliki jiwa pendahulunya. Kemegahan film dan penampilan Aishwarya dipuji, namun film ini kesulitan menyamai kedalaman emosi film klasik tahun 1981 tersebut.

Punya sesuatu yang ingin ditambahkan ke cerita ini? Bagikan di kolom komentar di bawah ini.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments