Seoul, Korsel (ANTARA) – Unit keempat dan terakhir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah yang dibangun Korea Selatan di Uni Emirat Arab (UEA) mulai beroperasi secara komersial, kata perusahaan utilitas milik negara Korea Selatan pada Jumat (1/3).
Reaktor Unit 4 mulai menghasilkan panas secara stabil melalui fisi nuklir, yang digunakan untuk menghasilkan listrik, serta operasi komersialnya diperkirakan dimulai pada paruh pertama tahun ini, menurut Korea Electric Power Corp. (KEPCO).
Ini adalah reaktor nuklir terbaru dari empat reaktor nuklir yang dibangun di Barakah, 270 kilometer barat Abu Dhabi, berdasarkan kontrak senilai 20 miliar dolar AS (sekitar Rp314 miliar) yang dimenangkan oleh konsorsium yang dipimpin KEPCO pada tahun 2009.
Proyek tersebut menandai ekspor pertama pembangkit listrik tenaga atom komersial buatan dalam negeri Korea Selatan.
Unit Barakah pertama mulai beroperasi secara komersial pada bulan April 2021, unit kedua pada bulan Maret 2022, dan unit ketiga pada bulan Februari 2023.
Pembangkit tersebut merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir multi-unit pertama yang beroperasi di wilayah Arab, menggunakan empat reaktor udara bertekanan APR-1400 yang masing-masing mampu menghasilkan hingga 1.400 megawatt listrik bersih.
Baca juga: PLTN Jepang kembali membuang air olahan radioaktif
Baca juga: BRIN lirik teknologi perangkat lunak simulasi PLTN dari Jepang
Baca juga: Operator PLTN Fukushima berupaya menjamin keselamatan nuklir
Sumber: Yonhap
Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Redaktur : M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2024