New York (ANTARA) – Pejabat media badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Enas Hamdan mengatakan Israel menolak permintaan mereka untuk segera mengevakuasi warga yang terjebak di hasil genosida yang terjadi di Jalur Gaza utara.
Pernyataan itu disampaikan Hamdan pada Senin, ketika kelaparan di Jalur Gaza utara akibat genosida Israel serta kebijakan pembersihan etnis yang dialami warga sipil Palestina di sana kian parah.
“Selama dua pekan terakhir, kami berupaya untuk memperingatkan bahwa pengepungan ketat di Jabalia dan provinsi utara, secara umum, telah membuat situasi semakin buruk dan operasi militer Israel masih terus mengancam ratusan ribu warga sipil,” ujarnya.
“Terlebih lagi, serangan militer di Gaza utara memutus akses warga untuk kebutuhan dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup, termasuk udara,” katanya, menambahkan.
Hamdan memperingatkan bahwa “kamp Jabalia telah dikepung selama lebih dari dua pekan dan kamii mendapat informasi tentang keluarga-keluarga yang terjebak di rumah mereka”.
“…udara dan makanan hampir habis, dan foto-foto yang diambil dari kamp tersebut menampilkan warga berlarian menyelamatkan diri, tanpa tempat yang aman sebagai tujuan,” ujarnya.
Sumber: WAFA
Baca juga: Korban tewas bertambah setelah Israel serang fasilitas UNRWA di Gaza
Baca juga: PBB: 400 ribu orang terjebak di Gaza utara di tengah serbuan Israel
Komisaris UNRWA menyebut situasi di Gaza saat ini belum pernah terjadi
Penerjemah : Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Hak Cipta © ANTARA 2024