Washington (ANTARA) – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat (26/7) mengatakan ada lebih dari 560 pengungsi yang tewas di Jalur Gaza saat mengungsi di tempat-tempat pengungsian milik PBB.
Lebih dari 560 pengungsi, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, tersingkir saat berlindung di bawah bendera PBB,” Antonia Marie De Meo, wakil komisaris jenderal UNRWA mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.
“Banyak dari sekolah kami yang dihancurkan dan tidak lagi dapat digunakan sebagai sekolah. Dalam dua pekan terakhir saja, delapan sekolah UNRWA, yang semuanya menjadi tempat perlindungan pengungsi, telah diserang.
De Meo mengatakan, perempuan, anak-anak, jurnalis dan pekerja kemanusiaan semuanya terus membayar “harga yang sangat mahal”.
“Tidak kecuali UNRWA. 199 rekan kami kini telah terbunuh, sebagian besar bersama keluarga mereka,” katanya, seraya menegaskan kembali bahwa “tidak ada tempat yang aman di Gaza.”
Dengan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Hampir 39.200 warga Palestina terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 90.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza menjadi pendingin di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang mematikan.
Israel digugat melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.
Sumber: Anadolu
Baca juga: UNRWA: Anak-anak Gaza menanggung akibat agresi terbesar Israel
Baca juga: Indonesia kutuk upaya Israel mencap UNRWA sebagai “organisasi teroris”
Baca juga: Komitmen RI tambah kontribusi untuk UNRWA sebesar 1,2 juta dolar AS
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M. Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2024
