“Kasus virus Nipah telah terdeteksi di distrik Malappuram, Kerala. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dari Malappuram menunjukkan gejala Gejala AES dan dirawat di fasilitas kesehatan di Perinthalmanna sebelum dipindahkan ke pusat kesehatan yang lebih tinggi di Kozhikode. Namun, pasien tersebut kemudian meninggal karena penyakit tersebut. Sampel dikirim ke NIV, Pune yang telah mengonfirmasi adanya infeksi virus Nipah,” kata Pemerintah India dalam siaran pers.
Pasien menunjukkan tanda-tanda Sindrom Ensefalitis Akut (AES) seperti demam yang tiba-tiba dan tanda-tanda klinis disfungsi neurologis. Gejala umum meliputi perubahan status mental, kebingungan, disorientasi, dan kejang. Dalam kasus yang parah, pasien dapat mengalami koma dan kelumpuhan.
Apa itu virus Nipah?
Virus Nipah adalah virus zoonosis yang dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan dan manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi saat terjadi wabah di Malaysia pada tahun 1998-1999 di kalangan peternak babi dan mereka yang berhubungan dekat dengan babi. Virus ini dinamai berdasarkan desa di Malaysia tempat wabah pertama terjadi.
Virus Nipah termasuk dalam famili Paramyxoviridae, genus Henipavirus. Kelelawar buah dari famili Pteropodidae, khususnya spesies yang termasuk dalam genus Pteropus, merupakan inang alami virus ini. Virus ini dapat menyebar ke manusia melalui kontak langsung dengan kelelawar, babi, atau individu lain yang terinfeksi.
Wabah Nipah di Kerala; cara agar tetap aman
Gejala yang perlu diperhatikan
Masa inkubasi virus Nipah berkisar antara 4 hingga 14 hari setelah terpapar. Gejala awal mirip dengan influenza, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan sakit tenggorokan. Ini dapat berkembang menjadi kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental.
Dalam kasus yang parah, ensefalitis (radang otak) dan masalah pernapasan seperti batuk dan kesulitan bernapas dapat terjadi. Kejang dan koma telah dilaporkan dalam beberapa kasus, dengan tingkat kematian yang tinggi, berkisar antara 40% hingga 75%, tergantung pada wabah dan infrastruktur perawatan kesehatan.
Tips pencegahan
Virus Nipah terutama menyebar melalui kontak dekat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi melalui cairan tubuh seperti air liur, urin, dan/atau darah. Mengonsumsi produk makanan yang terkontaminasi merupakan cara penularan yang signifikan dalam beberapa wabah.
- Hindari memegang kelelawar atau memasuki area yang diketahui sebagai tempat kelelawar bertengger.
- Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air, terutama setelah memegang hewan atau merawat orang sakit.
- Masak daging dan produk hewani lainnya secara menyeluruh sebelum dikonsumsi.
- Petugas kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai saat merawat pasien virus Nipah untuk mencegah penularan.
- Selama wabah, individu yang terkena harus diisolasi dan dikarantina untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.