Kelelawar buah, khususnya spesies Pteropus, diidentifikasi sebagai reservoir utama virus Nipah. Kelelawar ini diketahui menyimpan virus tanpa menunjukkan gejala, sehingga menjadi pembawa diam-diam. Studi yang dilakukan oleh National Institute of Virology (NIV) di Pune telah menemukan antibodi virus Nipah dalam sampel yang dikumpulkan dari kelelawar buah di wilayah seperti Kozhikode, yang menghubungkan hubungan antara mamalia ini dan virus.
Kelelawar buah dapat menyebarkan virus melalui air liur, urin, dan feses mereka. Ketika ekskresi ini bersentuhan dengan buah, virus dapat menular ke manusia yang mengonsumsi produk yang terkontaminasi. Hal ini terbukti dalam kasus Malappuram baru-baru ini, di mana anak laki-laki tersebut mengonsumsi buah plum babi, yang merupakan buah favorit kelelawar buah, yang menyebabkannya infeksi.
Bagaimana kelelawar buah mempengaruhi manusia?
Penularan virus Nipah dari kelelawar ke manusia biasanya terjadi melalui konsumsi buah-buahan yang terkontaminasi kotoran kelelawar. Kelelawar buah yang terinfeksi juga dapat menularkan virus ke hewan lain, seperti babi, anjing, dan kucing, yang kemudian dapat bertindak sebagai inang perantara, dan selanjutnya menyebarkan virus ke manusia. Jalur penularan zoonosis ini telah diamati dalam beberapa wabah, termasuk yang terkenal di Kozhikode pada tahun 2018 dan 2023.
Virus Chandipura di India: Gejala, Pengobatan & Cara Melindungi Anak Anda
Setelah virus ini menginfeksi manusia, virus ini dapat menyebabkan gejala pernapasan dan neurologis yang parah, termasuk demam, sakit kepala, pusing, dan pada kasus yang parah, ensefalitis yang menyebabkan koma atau kematian. Angka kematian yang tinggi terkait dengan infeksi virus Nipah, berkisar antara 40% hingga 75%, tergantung pada wabahnya, menjadikannya patogen yang sangat mematikan.
Mencegah infeksi virus Nipah dari buah yang terkontaminasi
Mengingat risiko signifikan yang ditimbulkan oleh kelelawar buah, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan guna mengurangi kemungkinan infeksi virus Nipah. Berikut ini beberapa langkah praktis untuk melindungi diri Anda dan keluarga:
- Hindari memakan buah yang jatuh atau tidak dicuci: Jangan pernah mengonsumsi buah yang jatuh ke tanah atau yang menunjukkan tanda-tanda gigitan kelelawar atau kerusakan lainnya. Selalu cuci buah secara menyeluruh sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan kontaminan potensial.
- Simpan buah dengan benar: Simpan buah dalam wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi oleh kelelawar. Hindari meninggalkan buah di tempat terbuka yang menjadi sarang kelelawar.
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air setelah memegang buah atau berada di area yang sering didatangi kelelawar. Langkah sederhana ini dapat mengurangi risiko infeksi secara signifikan.
- Lindungi hewan peliharaan dan ternak: Pastikan hewan peliharaan dan ternak tidak memiliki akses ke area tempat kelelawar buah berada. Hal ini dapat mencegah penularan sekunder virus dari hewan ke manusia.