Perawat memeriksa tensi darah pasien demam berdarah dengue di RSUD Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (8/3/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus demam berdarah demam berdarah (DBD) mengalami peningkatan di sejumlah wilayah belakangan ini. Kasus DBD perlu diwaspadai mengingat penyakit ini bisa memicu komplikasi.
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue melalui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti. Melalui laman resminya, Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia.
“Dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara,” ungkap Kementerian Kesehatan RI melalui laman resminya, seperti dikutip pada Sabtu (16/3/2024).
Ketika seseorang tergigit oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus Dengue, virus tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia. Masa inkubasi atau lamanya waktu yang diperlukan sejak tubuh terinfeksi hingga timbulnya gejala adalah 4-10 hari menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Infeksi virus Dengue ini dapat menyebabkan demam berdarah dan DBD. Meski terdengar mirip, gejala yang muncul pada DBD lebih berat dibandingkan demam berdarah.
Menurut WHO, sebagian besar kasus demam berdarah umumnya hanya bergejala ringan atau bahkan tak bergejala. Gejala-gejala ini umumnya berlangsung selama 2-7 hari.
Berikut ini adalah beberapa gejala demam berdarah….