Saturday, September 21, 2024
HomeTop NewsWeWork mengajukan kebangkrutan setelah penurunan saham

WeWork mengajukan kebangkrutan setelah penurunan saham


Logo WeWork ditampilkan di luar lokasi penyewaan ruang kantor di Santa Monica, California pada 20 Maret 2023. — AFP
Logo WeWork ditampilkan di luar lokasi penyewaan ruang kantor di Santa Monica, California pada 20 Maret 2023. — AFP

WeWork, raksasa kantor bersama yang didukung oleh grup teknologi Jepang SoftBank, Senin mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan kebangkrutan dalam upaya untuk menegosiasikan utangnya setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan keuangan yang serius.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa meskipun kebangkrutannya berdampak pada operasinya di Amerika Serikat dan Kanada, “operasi global diperkirakan akan terus berlanjut seperti biasa.”

“Sekarang adalah waktunya bagi kami untuk memajukan masa depan dengan secara agresif menangani sewa warisan kami dan secara dramatis meningkatkan neraca kami,” kata CEO WeWork David Tolley dalam sebuah pernyataan.

“Kami menetapkan kategori pekerjaan baru, dan langkah-langkah ini akan memungkinkan kami untuk tetap menjadi pemimpin global dalam pekerjaan fleksibel.”

Pada awal Agustus, WeWork telah memperingatkan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) – regulator pasar saham AS – bahwa mereka mengkhawatirkan kelangsungan hidupnya.

“Ada keraguan besar mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.”

Perusahaan mengklaim bahwa penurunan jumlah penyewa, kebutuhan likuiditas, dan kerugian finansial menyebabkan keputusan tersebut. Diklarifikasi bahwa penurunan permintaan yang disebabkan oleh kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan menjadi penyebab kerugian miliaran dolar pada paruh pertama tahun 2023.

Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s 500 (S&P) mengatakan pada tanggal 1 November bahwa WeWork berada dalam “default selektif” setelah gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemegang utang, AFP dilaporkan.

WeWork telah menjadi bintang terkenal dalam ekonomi berbagi yang memberikan pengaruh besar pada real estat komersial di kota-kota besar di seluruh dunia.

Namun, para investor sudah bosan dengan CEO Adam Neumann yang saat itu menjabat sebagai CEO, biaya operasional yang besar, dan kurangnya keuntungan pada tahun 2019, ketika perusahaan tersebut mencoba untuk go public dengan valuasi sebesar $49 miliar.

Neumann dipecat pada tahun itu, meskipun dengan parasut emas, namun penurunan WeWork semakin cepat selama pandemi COVID-19 dan munculnya telecommuting.

Saham WeWork hanya bernilai 80 sen pada penutupan perdagangan di Bursa Efek New York pada Senin malam, dengan kapitalisasi pasar sebesar $44,5 juta.



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments