Moskow (ANTARA) – Program PBB untuk Pangan Dunia (WFP) mengira bahwa dalam waktu sekitar satu setengah minggu akan terjadi kekurangan persediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina di Jalur Gaza.
Kondisi itu diungkapkan direktur WFP untuk Palestina, Antoine Renard, kepada surat kabar Financial Times dalam artikel yang diterbitkan pada Kamis (17/10).
“Kami semakin kekurangan. Kalau kami tidak menerima lebih banyak pasokan, dan tidak dapat mengambilnya, kami hanya punya waktu sekitar satu sampai satu setengah minggu untuk bisa menyediakan makanan hangat,” kata Renard.
“Untuk tepung terigu, kami hanya bisa bertahan maksimal satu minggu,” ujarnya.
Media Israel melaporkan pada Selasa (15/10) bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyurati Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategi Ron Dermer.
Dalam surat itu, Blinken dan Austin mengancam bahwa Amerika Serikat akan memangkas bantuan militer ke Israel jika Israel tidak “meningkatkan semua bentuk bantuan kemanusiaan” ke Gaza sebelum musim dingin.
Pada Rabu (16/10), situs berita aksio Laporan dengan mengutip sejumlah sumber bahwa para pejabat Israel berjanji untuk segera memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Israel pada 7 Oktober 2023 menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza. Selain itu, gerakan Hamas Palestina menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta menyandera sejumlah orang.
Pihak yang berwenang Israel menyebut sekitar 1.200 orang tewas di serbuan Hamas itu.
Sebagai tanggapan, angkatan bersenjata Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade total atas wilayah tersebut.
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel telah mencapai lebih dari 42.400 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: WFP mengingatkan ancaman kelaparan di Gaza jelang musim dingin
Baca juga: DK PBB kritik Israel yang menembaki kendaraan lembaga kemanusiaan WFP
Anak-anak Gaza minta bantuan WFP PBB tak tangguh
Penerjemah: Primayanti
Editor: Tia Mutiasari
Hak Cipta © ANTARA 2024