Monday, October 21, 2024
HomeSehatanWHO menyatakan Mesir bebas malaria setelah upaya selama hampir satu abad

WHO menyatakan Mesir bebas malaria setelah upaya selama hampir satu abad


Sebuah logo terlihat di luar gedung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020. — Reuters
Sebuah logo terlihat di luar gedung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020. — Reuters

Mesir pada hari Minggu mencapai tonggak penting dalam kesehatan masyarakat ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mensertifikasi negara tersebut sebagai negara bebas malaria, menandai pemberantasan penyakit yang telah melanda negara tersebut sejak zaman kuno.

WHO memberikan sertifikasi kepada negara-negara yang membuktikan, tanpa keraguan, bahwa rantai penularan malaria melalui nyamuk Anopheles telah terputus setidaknya selama tiga tahun berturut-turut.

Kini, status tersebut telah diberikan kepada total 44 negara dan satu wilayah secara global, kata WHO dalam sebuah pernyataan.

WHO menyebut pencapaian tersebut “benar-benar bersejarah” dan merupakan puncak dari upaya selama hampir satu abad untuk memberantas penyakit ini. AFP dilaporkan.

“Malaria sama tuanya dengan peradaban Mesir, namun penyakit yang menjangkiti para firaun kini menjadi bagian dari sejarahnya dan bukan masa depannya,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan.

“Sertifikasi Mesir sebagai bebas malaria ini benar-benar bersejarah, dan merupakan bukti komitmen masyarakat dan pemerintah Mesir untuk melepaskan diri dari penyakit kuno ini.”

“Menerima sertifikat eliminasi malaria hari ini bukanlah akhir dari perjalanan namun awal dari fase baru,” kata Menteri Kesehatan Mesir Khaled Abdel Ghaffar.

“Kita sekarang harus bekerja tanpa kenal lelah dan waspada untuk mempertahankan pencapaian kita dengan mempertahankan standar tertinggi dalam pengawasan, diagnosis, dan pengobatan.”

Untuk mendapatkan sertifikasi bebas malaria, suatu negara juga harus menunjukkan kemampuan untuk mencegah terulangnya penularan.

Disebarkan melalui nyamuk, malaria sebagian besar ditemukan di negara-negara tropis dan infeksinya disebabkan oleh parasit, yang membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun, 95% di antaranya berada di Afrika, menurut WHO.

Terdapat 249 juta kasus malaria yang tercatat di seluruh dunia pada tahun 2022.

WHO mengatakan bahwa upaya awal untuk mengurangi kontak manusia-nyamuk di Mesir dimulai pada tahun 1920an dengan larangan penanaman padi dan tanaman di dekat rumah.

Pada tahun 1942, kasus malaria di Mesir telah melonjak menjadi lebih dari tiga juta akibat perpindahan penduduk selama Perang Dunia II.

Pembangunan Bendungan Aswan yang dibangun pada tahun 1960an menimbulkan risiko baru berupa genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Namun, pada tahun 2001, malaria di Mesir “sudah terkendali”, kata WHO.





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments