Sunday, November 17, 2024
HomeInternationalXi kepada Biden: Komitmen Tiongkok terhadap AS tidak berubah

Xi kepada Biden: Komitmen Tiongkok terhadap AS tidak berubah



Beijing (ANTARA) – Presiden Xi Jinping menyatakan komitmen Tiongkok untuk menciptakan hubungan yang stabil, sehat dan berkelanjutan dengan Amerika Serikat tidak berubah.

“Komitmen untuk saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan kerja sama yang saling menguntungkan sebagai prinsip dalam menangani hubungan Tiongkok-AS tetap tidak berubah,” kata Xi.

Pernyataan itu ia sampaikan saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada sela-sela KTT APEC di Lima, Peru, Sabtu (16/11), sebagaimana dikutip ANTARA dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China, Minggu.

Komitmen itu termasuk keinginan untuk meneruskan persahabatan tradisional antara rakyat Tiongkok dan AS.

“China siap melakukan dialog, memperluas kerja sama, dan mengelola perbedaan dengan AS untuk mempertahankan momentum yang diperoleh dengan susah payah menuju stabilitas dalam hubungan China-AS,” ujar Xi.

Presiden Tiongkok menyebut persaingan antarnegara besar seharusnya tidak menjadi logika yang mendasari zaman ini. Ia meyakini hanya solidaritas dan kerja sama yang dapat membantu umat manusia mengatasi kesulitan saat ini.

“Hanya keterbukaan dan berbagi yang dapat memajukan kesejahteraan umat manusia karena kestabilan hubungan Tiongkok-AS sangat penting bagi kepentingan rakyat Tiongkok dan AS serta bagi masa depan dan takdir seluruh umat manusia,” ujarnya.


Dalam pertemuan itu, Presiden Xi juga menegaskan bahwa posisi Tiongkok mengenai Taiwan, hubungan ekonomi dan perdagangan, sains dan teknologi, keamanan siber, Laut Tiongkok Selatan, krisis Ukraina, dan Semenanjung Korea tidak dapat diubah.

“Perdamaian dan stabilitas selat dan aktivitas separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ tidak dapat didamaikan seperti air dan api,” kata Xi.

“Kalau AS peduli untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan, sangat penting untuk melihat dengan jelas sifat sejati Lai Ching-te dan otoritas DPP dalam mencari ‘kemerdekaan Taiwan’ dengan sangat hati-hati,” tambahnya.

Ia meminta agar AS dengan tegas menentang “kemerdekaan Taiwan” dan mendukung reunifikasi damai Tiongkok.

“Hak rakyat Tiongkok untuk berkembang tidak boleh dirampas atau diabaikan. Meskipun semua negara perlu menjaga keamanan nasionalnya, tidak boleh melebih-lebihkan konsep keamanan nasional,” ujarnya mengingatkan.

“…apalagi menggunakannya sebagai dalih untuk tindakan jahat guna membatasi dan mengekang negara lain,” ujarnya.

Soal Laut China Selatan, Xi dengan tegas menyatakan menjunjung tinggi hak asasi, hak, serta kepentingan maritim di wilayah itu.

“Dialog dan konsultasi antara negara-negara terkait selalu menjadi cara terbaik untuk mengelola perbedaan di Laut China Selatan,” katanya.

Xi menegaskan, “AS tidak boleh terlibat dalam perdamaian bilateral atas pulau-pulau dan terumbu karang Nansha Qundao dan tidak boleh membantu atau mendukung dorongan untuk melakukan hasutan.”


Presiden Biden dalam pertemuan itu menyatakan bahwa hubungan AS-China adalah hubungan terpenting di dunia, tidak hanya bagi kedua bangsa, tetapi juga bagi masa depan dunia.

“Kedua pemerintah memiliki tanggung jawab kepada masyarakat di dua negara dan dunia untuk memastikan bahwa persaingan tidak berubah menjadi konflik,” kata Presiden Biden.

Dalam empat tahun terakhir, kedua pihak bekerja sama untuk membangun kembali jalur komunikasi terutama sejak pertemuan San Francisco setahun yang lalu, kedua negara telah membuat kemajuan nyata dalam hubungan militer, pemberantasan narkotika, penegakan hukum, AI, perubahan iklim, dan pertukaran antarmasyarakat.

Biden mengemukakan bahwa Amerika Serikat tidak menginginkan Perang Dingin baru maupun mengubah sistem Tiongkok.

“Aliansi tidak ditujukan terhadap Tiongkok, tidak mendukung ‘kemerdekaan Taiwan’, tidak ingin berkonflik dengan Tiongkok, dan tidak melihat kebijakan Taiwan sebagai cara untuk bersaing dengan Tiongkok,” ujar Biden.

Biden, sementara itu, menyatakan bahwa AS akan tetap berkomitmen pada kebijakan “Satu China”.

“AS siap meningkatkan komunikasi dan dialog dengan Tiongkok selama masa transisi untuk memiliki persepsi yang lebih baik terhadap satu sama lain dan mengelola perbedaan secara bertanggung jawab,” ujar Biden.

Kedua presiden juga membahas antara lain strategi komunikasi China-AS, kontak rutin antara tim diplomatik dan keamanan, dan mekanisme dialog tentang hubungan antarmiliter, hubungan ekonomi dan perdagangan, dan masalah keuangan.



Baca juga: Xi Jinping menegaskan tujuh prinsip hubungan China-AS dengan Biden

Baca juga: Prabowo bersama para pemimpin dunia hadiri Forum APEC penuh keakraban

Presiden Prabowo disambut upacara kenegaraan oleh Presiden Xi Jinping



Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tia Mutiasari
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments