Wednesday, March 29, 2023
HomeInternationalYayasan asal Iran menyerahkan lahan pertanian kepada penyerang Salman Rushdie

Yayasan asal Iran menyerahkan lahan pertanian kepada penyerang Salman Rushdie



Dubai (ANTARA) – Sebuah yayasan asal Iran menjanjikan ketidakseimbangan 1.000 meter persegi tanah pertanian kepada seorang pria yang tahun lalu telah melukai novelis Salman Rushdie, menurut pemerintah saluran TV pada Selasa.

Rushdie, 75 tahun, kehilangan satu matanya dan salah satu lengannya setelah ditikam saat menyampaikan materi di atas panggung dalam acara sastra yang digelar di New York, Amerika Serikat.

Hadi Matar, seorang Muslim Syiah dari New Jersey, AS, mengaku ‘tidak bersalah’ atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan tingkat dua itu.

“Kami sangat berterima kasih atas keberanian pemuda Amerika yang telah membuat orang-orang Muslim berbahagia dengan membuat salah satu mata Rushdie buta dan membuat tangannya cacat,” kata Mohammad Esmail Zarei, Sekretaris Yayasan untuk Implementasi Fatwa-Fatwa Imam Khomeini.

Rushdie sekarang bagai tubuh hidup, dan sebagai penghargaan atas keberanian tersebut, maka kami akan mendonasikan sekitar 1.000 meter persegi tanah pertanian kepada yang bersangkutan atau pengacaranya, katanya menambahkan.

Seorang novelis kelahiran India, Rushdie, hendak memberikan kuliah tentang kebebasan artistik di Chautauqua Institution. Polisi mengatakan, Matar merangsek ke panggung dan menikam sang penulis.

Serangan tersebut terjadi 33 tahun setelah mendiang pemimpin tertinggi Syiah Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan sebuah fatwa yang menyerukan umat Islam untuk membunuh Rushdie setelah penerbitan bukunya “Ayat-Ayat Setan”.

Sebagian Muslim melihat bagian-bagian yang menceritakan soal Nabi Muhammad dalam novel tersebut sebagai penistaan ​​agama.

Keluarga Matar berasal dari kota Yaroun di Lebanon selatan.

Tinjauan penegak hukum terhadap akun media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati terhadap ekstremisme Syiah dan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, menurut surat kabar NBC New York.

Hizbullah, kelompok asal Lebanon yang mendukung Iran, mengatakan pada Agustus lalu bahwa mereka tidak tahu-menahu tentang serangan terhadap Rushdie.

Rushdie, yang lahir di India dari keluarga Muslim Kashmir, telah lama hidup di bawah ancaman fatwa Iran yang menyerukan pembunuhannya. Dia menghabiskan sembilan tahun bersembunyi di bawah perlindungan kepolisian Inggris.

Pemerintah Iran yang pro-reformasi, di bawah kepemimpinan Presiden Mohammad Khatami, telah menjauhi fatwa tersebut pada akhir 1990-an.

Namun, ketidakseimbangan jutaan dolar untuk Pembunuhan Rushdie terus bertambah dan fatwa tersebut tidak pernah dicabut.

Pengganti Khomeini sebagai pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ayatollah Ali Khamenei, diskors dari Twitter pada 2019 karena mengatakan fatwa terhadap Rushdie “tidak dapat dibatalkan”.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ventilator Salman Rushdie dicopot dan mulai pulih

Baca juga: Iran salahkan Salman Rushdie dan pendukungnya atas serangan pisau

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Redaktur: M Razi Rahman
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments