Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya mengakui serangan pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia.
Menurut laporan media internasional, Zelensky, dalam pidato video pada Sabtu malam, 10 Agustus, mengatakan, “Hari ini, saya menerima beberapa laporan dari panglima tertinggi Syrskyi mengenai garis depan dan tindakan kami untuk mendorong perang ke wilayah agresor.”
Ia menambahkan, “Ukraina membuktikan bahwa mereka benar-benar dapat menegakkan keadilan dan memberikan tekanan yang diperlukan terhadap agresor.”
Bagi yang belum tahu, Rusia pada hari Selasa, 6 Agustus, mengklaim bahwa pasukan Ukraina telah memasuki wilayah Kursk. Kemudian, jenderal tinggi Moskow, Valery Gerasimov, mengatakan bahwa meskipun serangan dihentikan, Rusia gagal mengusir personel Ukraina dari wilayah tersebut.
Di sisi lain, Ukraina tidak menolak atau mengonfirmasi laporan pelanggaran lintas batas besar di Rusia.
Selain itu, menurut otoritas Kursk, mereka mengevakuasi 76.000 warga sipil dari daerah tersebut setelah pelanggaran berlanjut hingga hari keenam.
Para pejabat juga mengatakan pada hari Minggu, 11 Agustus, bahwa 13 orang terluka di wilayah tersebut setelah puing-puing dari rudal Ukraina yang hancur jatuh di bangunan tempat tinggal.
Perlu dicatat, ini adalah serangan terbesar Ukraina ke wilayah Rusia sejak dimulainya perang pada tahun 2022.
