Friday, March 29, 2024
HomeGaya HidupCheng Chau, pilihan wisata alam di Hong Kong untuk melepas penat

Cheng Chau, pilihan wisata alam di Hong Kong untuk melepas penat


Hongkong (ANTARA) – Hong Kong tak hanya menawarkan wisata kota termasuk lokasi belanja berbagai produk label ternama, tapi juga pemandangan alam berupa pantai serta deretan batu granit yang tersusun seperti Mini Tembok Besar atau Mini Great Wall di Cheng Chau.

Pemandu tur Hong Kong, Carolus Chui, mengatakan Cheng Chau menjadi pulau pilihan pertama wisata orang-orang dari kota dan umumnya mereka berkunjung pada Sabtu dan Minggu, atau saat libur bekerja.

Bagi mereka yang menginginkan ketenangan, hari Senin hingga Jumat merupakan pilihan terbaik. Namun, pada saat itu sebagian toko di Cheng Chau tutup karena waktu buka toko kebanyakan pada hari Sabtu dan Minggu, saat kunjungan wisatawan ramai.

Untuk sampai ke Cheng Chau, para wisatawan dapat menggunakan feri dari Central Pier pintu lima yang dapat diakses dari Stasiun Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong.

Wisatawan bersiap menaiki feri dari Central Pier pintu lima untuk menuju Cheng Chau, Hong Kong pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Tersedia dua jenis feri yakni cepat dan biasa dengan perbedaan waktu perjalanan sekitar 15 menit. Perjalanan menggunakan feri cepat akan memakan waktu 30 menit, sementara feri biasa sekitar 45 menit.

Tiket feri berbeda-beda berdasarkan hari kedatangan, usia dan jenis kapal. Feri biasa pada hari Senin hingga Sabtu dibanderol 13,40 Hong Kong Dollar (HKD) untuk dewasa dan 6,70 HKD bagi lansia, anak berusia tiga hingga 12 tahun dan penyandang disabilitas.

Pada Minggu dan hari libur biaya yang dikenakan yakni 20 HKD untuk dewasa dan 10 HKD bagi lansia, anak-anak dan difabel.

Sementara tiket feri cepat dibanderol 26,20 HKD untuk dewasa dan 13,10 HKD untuk lansia, anak-anak dan penyandang disabilitas. Pada Minggu dan hari libu, biaya feri menjadi 38 HKD bagi dewasa pada 19 HKD untuk lansia, anak-anak dan difabel.

Dermaga Feri Cheng Chau, Hong Kong (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)


Wisatawan memotret suasana di dekat Dermaga Feri Cheng Chau, Hong Kong (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)


 

Wisatawan menikmati suasana dekat dermaga Cheng Chau, Hong Kong pada 16 Febuari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Hal-hal yang dapat dinikmati

Cheng Chau yang dapat diartikan sebagai panjang semenanjung memiliki luasan sekitar tiga kilometer persegi. Bila dilihat dari peta, pulau ini tampak seperti bentuk gambar anjing.

Di sini tersedia wisata pantai dan lokasi melancong lain yang dapat ditempuh berjalan kaki dari dermaga pelabuhan. Ada dua rute yang disarankan yakni Island Central Route yang membutuhkan waktu tempuh satu jam dan Central & Southern Route dengan waktu tempuh sekitar 150 menit.

Pantai berpasir di Cheng Chau yakni Pantai Tung Wan dan Pantai Kwun Yam memiliki air yang cenderung jernih berwarna biru kehijauan, berjarak beberapa meter dari dermaga.

Pelancong dapat berenang di pantai-pantai ini. Apabila diperhatikan secara seksama, di beberapa titik ada semacam bola-bola berwarna oranye dengan jaring di bawahnya. Ini berfungsi untuk menjaga wisatawan agar tidak berenang terlalu jauh. Menurut Carolus, jaring ini pada masa lalu berfungsi menahan ikan hiu yang datang dari Laut China Selatan.

Suasana Tung Wan Beach Cheng Chau, Hong Kong pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)


Suasana Cheng Chau, Hong Kong yang dipotret dari jalur pendakian menuju Mini Tembok Besar pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Tak jauh dari pantai, ada trek lintas alam beberapa puluh meter hingga menuju Mini Tembok Besar Mini. Nama Tembok Besar Mini disematkan karena deretan batu granit yang tersusun tampak seperti Tembok Besar China.

Mini Tembok Besar terletak di bagian belakang Pantai Kwun Yam dan di Tanjung Chi Ma Hang yang berada di sebelah tenggara Cheng Chau. Panjang total rute jalan kaki untuk menjelajahi lokasi ini sekitar 850 meter dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari pintu masuk.

Trek pendakian menuju Mini Tembok Besar pada 16 Februari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Selain pantai, ada kuil seperti Kuil Pak Tai yang dapat ditempuh sekitar lima menit berjalan kaki dari Dermaga Feri Cheung Chau. Kuil Pak Tai didirikan pada abad ke-18 oleh nelayan setempat untuk menghormati Dewa Laut menurut kepercayaan Tao.

Di sinilah lokasi gelaran Festival Cheung Chau Jiao atau dikenal sebagai Festival Cheung Chau Bun pada setiap bulan April atau Mei, yang menyesuaikan kalender China.

Festival Cheng Chau Bun biasanya menarik puluhan ribu wisatawan lokal dan luar negeri setiap tahun. Festival ini diperingati untuk menandai hari kedelapan bulan keempat dalam kalender China (biasanya pada awal Mei), diperingati dengan perayaan kelahiran Buddha.

Salah satu kegiatan yang populer selama festival yakni memanjat menara bakpao yang terbuat dari baja oleh orang-orang terlatih dan terpilih.

“Cheng Chau lebih ramai penduduknya. Banyak kuil sebagai tempat beribadah. Setiap tahun ada beberapa festival salah satunya festival Bakpao. (Orang-orang tertentu saat festival itu) memanen gunungan bakpao, yang paling banyak (dapat bakpao) rezeki paling banyak,” kata Carolus .

Berbicara waktu terbaik mengunjungi Cheng Chau, maka ini tergantung tujuan wisatawan. Mereka yang ingin ketenangan maka hari Senin hingga Jumat merupakan pilihan pemandu yang paling direkomendasikan.

Sementara bagi yang ingin menjajal seluruh toko di pulau dan menyukai keramaian bersama para wisatawan lain, maka Sabtu dan Minggu adalah waktu terbaik.

Khusus bagi mereka yang mengunjungi Cheng Chau pada bulan Februari ini, sebaiknya membawa pakaian hangat karena saat itu masih musim dingin dengan suhu rata-rata 12 derajat Celcius hingga 20 derajat Celcius. Pada pagi hari misalnya, suhu bisa mencapai 17 derajat Celcius atau malah 12 derajat Celcius. Pada Rabu (16/2), misalnya, suhu pada siang hari mencapai 17-19 derajat Celcius dengan kondisi berangin dan matahari bersinar.

Carolus menuturkan, kebanyakan wisatawan datang tanpa menginap di pulau alias pulang dan pergi di hari yang sama. Sementara bagi yang ingin menginap, tersedia hotel dan vila yang bisa menjadi pilihan.

Pengelola toko roti Martin Kwok menunjukkan bakpao putih dengan cap merah karakter Mandarin “Ping On” di atasnya yang bisa diartikan keamanan. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)


Salah satu hidangan boga bahari yang disajikan di restoran kawasan Cheng Chau, Hong Kong (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)


 

Salah satu hidangan boga bahari yang disajikan di restoran kawasan Cheng Chau, Hong Kong (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Terkait kuliner, restoran di Cheng Chau menawarkan berbagai hidangan boga bahari dan bakpao hoki dengan isian manis yang dijual di satu toko roti berusia lebih dari 30 tahun. Saat ini, toko itu dikelola Martin Kwok, yang merupakan generasi kedua penerus bisnis keluarga.

Bakpao putih yang dijual memiliki cap merah karakter Mandarin “Ping On” di atasnya yang bisa diartikan keamanan. Konon, pes pernah mewabah di Cheung Chau lebih dari seabad silam pada zaman dinasti Qing (1644-1911). Untuk meredakan amarah para dewa dan arwah, maka dibuatlah bakpao sebagai persembahan.

Bagi wisatawan yang ingin berbelanja oleh-oleh dari Cheng Chau, souvenir berupa magnet, gelang hingga gantungan kunci berlogo bakpao mungkin bisa menjadi pilihan. Camilan boga bahari yang dikeringkan juga bisa menjadi pertimbangan.

Hong Kong kini sudah kembali terbuka bagi wisawatan mancanegara termasuk Indonesia dan wilayah administrasi khusus Tiongkok itu bisa dimasuki tanpa mempermasalahkan COVID-19.

Secara umum, setidaknya ada dua hal yang perlu wisatawan siapkan sebelum mengunjungi Hong Kong saat pandemi seperti saat ini, yakni hasil tes antigen cepat (dengan hasil negatif) dalam waktu 24 jam sebelum waktu keberangkatan pesawat yang dijadwalkan.

Hal kedua, yakni asuransi perjalanan yang mencakup perlindungan COVID-19. Sementara itu, tidak ada persyaratan vaksinasi yang diperlukan.

Wistawan melihat koleksi souvenir di Cheng Chau, Hong Kong pada 16 Febuari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Seorang pria bersepeda melewati salah satu toko yang menjual hidangan boga bahari kering di Cheng Chau, Hong Kong pada 16 Febuari 2023. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)



Editor: Slamet Hadi Purnomo
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments