Saturday, July 27, 2024
HomeGaya HidupDokter: Mulai dengan jalan cepat guna bangun lagi kebiasaan olahraga

Dokter: Mulai dengan jalan cepat guna bangun lagi kebiasaan olahraga



Dokter: Mulai dengan jalan cepat guna bangun lagi kebiasaan olahraga

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO menyarankan agar masyarakat yang kurang beraktivitas fisik selama liburan dapat mulai membangun kebiasaan olahraga kembali dengan cara melakukan jalan cepat secara rutin.

“Kenapa saya pilihkan itu? Yang pertama pasti semua orang bisa melakukannya. Yang kedua tidak menjadi beban secara psikologis. Dan secara fisik juga nggak beban. Sehingga pasti mampu dilakukan secara berkesinambungan,” kata Michael yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga ( PDSKO) itu saat dihubungi ANTARA melalui sambungan telepon, Selasa.

Dengan jalan cepat atau jalan cepatMichael menjelaskan aktivitas itu tidak hanya melibatkan kedua tungkai dan kaki, melainkan juga mengayunkan kedua lengan sehingga sekaligus akan melatih otot-otot tubuh bagian atas.

“Jadi bukan hanya di bawah saja (organ kaki), tungkai bawah, tungkai atas. Tapi tubuh atau inti, dan juga kedua lengan, itu dapat disepakati. Hanya dengan jalan cepat,” imbuh dia.

Merujuk ketentuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aktivitas fisik dengan intensitas sedang dianjurkan untuk dilakukan total 150 menit per minggu. Michael mengatakan pengaturan frekuensi hariannya dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.

“Kalau anggap dua hari kita melakukan istirahat untuk pemulihan, maka lima hari kita melakukan aktivitas fisik tadi itu hanya cukup 30 menit saja. Waktunya berapa lama? Ya 30 menit lima kali seminggu,” jelas dia.

“Atau kalau mau kita ubah, ‘Oh, nggak bisa kelamaan harinya atau terlalu banyak frekuensinya’. Kalau begitu, ya, kita 50 menit tiga hari dalam seminggu itu pun masih bisa,” imbuh Michael.

Untuk membuat program, Michael menjelaskan bahwa program harus mengacu pada prinsip FITT (Frekuensi, Intensitas, Waktu, dan Jenis). Dalam contoh yang telah disebutkan, itu berarti frekuensi jalan cepat dapat dilakukan dalam 3-5 kali seminggu.

Nanti”intensitas” berarti masuk dalam kategori sedang, serta “waktu“berarti durasi jalan cepat yang dibutuhkan selama 30-50 menit dalam sekali latihan. Sementara”Tipe“, jalan cepat termasuk dalam jenis olahraga aerobik.

Namun Michael mengatakan nantinya jenis olahraga anaerobik juga perlu dilakukan setelah kebiasaan olahraga dengan intensitas sedang telah terbentuk guna melatih otot-otot tubuh.

“Mau ditingkatkan boleh-boleh saja karena mungkin jalan cepat itu intensitasnya sudah terlalu ringan buat dia karena terbiasa. Tapi bagi orang yang tidak biasa, ‘Saya nggak pernah olahraga’, langsung diberikan yang intensitasnya berat ya tentu nggak bisa. Atau yang terpaksa dipaksa untuk jalan untuk joging, ya, nggak bisa. Jadi itu (jalan cepat) adalah yang paling ringan,” kata Michael.

Baca juga: Survei: Masyarakat Indonesia ingin meninggalkan gaya hidup tak sehat

Baca juga: Enam vitamin terbaik untuk halau influenza

Baca juga: Jaga hidup sehat agar terhindar dari penyakit saat pergantian musim

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments