Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memastikan 120 prajurit yang berlayar dari Jakarta ke Lebanon (Satgas MTF), untuk bersiap dengan pasukan perdamaian PBB mengikuti prosedur tetap (protap) untuk mengantisipasi ketegangan di kawasan perairan Timur Tengah.
Dalam Perayaan saat upacara pemberangkatan Satuan Tugas Kontingen Garuda Satgas Maritim (Satgas KONGA MTF) XXVIII-O UNIFIL 2023 di Jakarta, Senin (11/12), Panglima mengingatkan kepada para prajurit untuk selalu disiplin dan mawas diri.
“Mereka sudah diberi prosedur tetap dalam menghadapi setiap ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang ada di daerah operasi. Jadi, kami punya SOP (standar prosedur operasional),” kata Panglima menjawab pertanyaan ANTARA selepas upacara keberangkatan di Dermaga Markas Komando (Mako) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta.
Sebanyak 120 prajurit TNI, yang seluruhnya dari matra laut (TNI AL), memulai perjalanan dari Tanjung Priok, Jakarta, menuju perairan di Lebanon sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Dalam perjalanannya, para prajurit, menumpang kapal perang KRI Diponegoro-365, melewati perairan di kawasan Timur Tengah, yang ikut memanas akibat perang antara militer Israel (IDF) dan Hamas, yang saat ini juga melibatkan Houthi dan Hizbullah.
Kelompok paramiliter Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon secara terbuka mengumumkan ikut menyerang militer Israel, selain sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, juga untuk memaksa pemerintah Israel agar berhenti menggempur Gaza. IDF sampai saat ini terus membombardir Gaza melalui udara dan darat setelah serangan pertama Hamas pada 7 Oktober 2023. Akibat serangan itu, ada lebih dari 17.000 warga, yang sebagian besar rakyat sipil di Gaza, meninggal dunia.
Namun tidak hanya di Gaza, konflik berkepanjangan meluas ke perbatasan Israel dan Lebanon setidaknya sejak 8 Oktober 2023. Jumlah korban jiwa mencapai lebih dari 100 orang. Aksi saling serang dua kubu itu juga menyasar ke wilayah dekat Markas UNIFIL di Naqoura, yang menyebabkan satu prajurit luka-luka.
Sementara itu, kelompok paramiliter Houthi di Yaman mengumumkan mereka menyerang kapal apapun yang menuju Israel, kapal berbendera Israel, dan kapal-kapal terafiliasi Israel. Houthi beberapa kali menyerang kapal yang menjadi sasaran mereka di Laut Merah dan Selat Bab-el-Mandeb. Keduanya merupakan perairan sibuk yang menjadi jalur pelayaran salah satunya kapal-kapal kargo dunia.
Terkait risiko kena dampak konflik, Panglima kepada prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas MTF XXVIII-O mengingatkan mereka harus disiplin dan selalu mawas diri.
“Saya ingin kembali mengingatkan doktrin kita di daerah operasi bahwa tidak ada sejengkal pun tanah di daerah operasi yang aman. Oleh karena itu, Dansatgas (Komanan Satgas) bersama seluruh jajarannya untuk selalu saling mengingatkan, selalu waspada, dan siap siaga,” kata Panglima kepada para prajurit.
Satgas KONGA MTF XXVIII-O UNIFIL 2023 yang diberangkatkan oleh Panglima hari ini dipimpin oleh Letkol Laut (P) Wirastya Haprabu. Dia memimpin pasukan yang terdiri atas 103 kapal prajurit ABK (anak buah) yang bertugas di KRI Diponegoro-365, kemudian 32 perwira, 51 bintara, dan 20 tamtama.
Di luar kru kapal, juga terdapat 16 prajurit, yang terdiri atas empat petugas penerbang (pilot dan kopilot), satu petugas pesawat, empat kru pesawat, satu petugas kesehatan, satu petugas intelijen, satu petugas psikologi, satu petugas penerangan, satu petugas hukum, satu bintara Komando Pasukan Katak (Kopaska) — pasukan elit TNI AL, dan satu bintara penyelamatan.
Satgas Kontingen Satgas Maritim Garuda merupakan salah satu unit tugas dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) yang seluruhnya terdiri atas prajurit TNI Angkatan Laut.
Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Koordinasi Militer Sipil (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Rumah Sakit Tingkat 2.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara untuk Satgas MTF bertugas di laut.
Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, di sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia rutin setiap tahun mengirim prajurit TNI untuk bergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon. Di Lebanon per 26 Oktober 2023, Pusat Penerangan TNI menyebut ada 1.229 prajurit yang tergabung dalam berbagai satgas UNIFIL.
Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Redaksi : Edy M Yakub
HAK CIPTA © ANTARA 2023