Friday, July 26, 2024
HomeInternationalPresiden Korsel minta maaf karena partainya kalah pemilu parlemen

Presiden Korsel minta maaf karena partainya kalah pemilu parlemen



Seoul (ANTARA) – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol meminta maaf setelah Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang dipimpinnya kalah telak dalam pemilihan umum parlemen pekan lalu.

“Saya minta maaf karena gagal memperhatikan dan menjunjung tinggi keinginan masyarakat,” kata Yoon dalam pertemuan kabinet di Seoul, Selasa, seperti disampaikan seorang pejabat senior kepresidenan.

Permintaan maaf tersebut disampaikan enam hari setelah PPP dikalahkan dalam pemilu 10 April lalu. PPP hanya memenangkan 108 kursi di Majelis Nasional yang beranggotakan 300 orang.

Mengartikan kekalahan pemilu sebagai evaluasi publik terhadap cara dia menjalankan pemerintahan, Yoon menekankan pentingnya komunikasi dengan rakyat.

Baca juga: Pusat Pelayanan Pemerintah Gandeng Korsel Bangun KLBB

“Kita semua harus dengan rendah hati menerima sentimen masyarakat yang terungkap dalam pemilu,” ujarnya.

Ia berjanji akan lebih banyak berkomunikasi dengan sikap yang lebih rendah hati dan fleksibel, serta menjadi orang pertama yang mendengarkan sentimen publik dengan cermat.

Pemilu ini dipandang sebagai keputusan tegas terhadap pemerintahan Yoon selama dua tahun terakhir, dari total lima tahun masa jabatan presiden.

Perdana Menteri Han Duck-soo, Kepala Staf Kepresidenan Lee Kwan-sup dan sebagian besar sekretaris senior kepresidenan telah menawarkan beasiswa untuk bertanggung jawab atas kekalahan tersebut.

Yoon, presiden pertama sejak demokratisasi Korsel yang bekerja dengan parlemen yang didominasi oposisi selama lima tahun masa jabatannya, menghadapi semakin banyak seruan untuk mengubah urusan kenegaraan dan meningkatkan hubungan dengan Majelis Nasional.

Baca juga: KMA tambah ketegangan dengan pemerintah Korsel lewat pimpinan baru

“Meskipun dalam dua tahun sejak pelantikan saya, saya hanya memperhatikan rakyat dan mengambil jalan demi kepentingan nasional, saya gagal memenuhi harapan rakyat,” kata Yoon kepada kabinetnya dalam pidato pembukaan yang disiarkan langsung.

“Padahal, saya telah menentukan arah yang benar dalam urusan kenegaraan dan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya. Namun, saya yakin saya kurang dalam menciptakan perubahan yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya, menambahkan.

Yoon secara khusus mencatat ketidakpuasan terhadap warga Korsel yang mengalami kesulitan, dengan mengatakan meskipun pemerintah telah melakukan upaya terbaik untuk mengendalikan inflasi, meningkatkan kesehatan fiskal, meningkatkan pasokan perumahan dan melindungi investor saham ritel–tak satu pun tindakan tersebut yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat rendah.

“Pada akhirnya, betapa pun benarnya arah kehidupan bernegara dan betapa pun baik kebijakan yang kita dorong, jika masyarakat tidak bisa merasakan perubahan yang nyata, maka pemerintah gagal mengizinkannya,” ujarnya.

“Saya akan mendekatkan diri kepada masyarakat dan menggali lebih dalam penghidupan masyarakat, mendengarkan kesulitan di lapangan, dan lebih aktif mengurus kehidupan masyarakat,” lanjut Yoon.

Baca juga: Pemerintah Korsel adukan dokter yang memukul kerja ke polisi

Yoon kemudian berjanji untuk mempercepat penerapan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat sambil mengisi harmonisasi, dengan mengumpulkan opini publik melalui pertemuan-pertemuan di balai kota.

Namun, ia mengindikasikan bahwa ia tidak bermaksud mundur dari rencana untuk meningkatkan penerimaan mahasiswa baru di sekolah kedokteran–sebuah isu yang telah menyebabkan ribuan dokter muda meninggalkan pekerjaan mereka sebagai bentuk protes–sehingga mengganggu layanan kesehatan di Korsel sejak Februari lalu.

“Saya akan terus mengupayakan tiga reformasi besar di bidang ketenagakerjaan, pendidikan, dan pensiun, serta reformasi medis, dengan tetap memperhatikan pendapat rasional. Pemerintah harus memenuhi tanggung jawabnya semaksimal mungkin sambil bekerja sama secara erat dan lebih jauh dengan Majelis Nasional,” ujar Yoon.

Sumber: Yonhap

Baca juga: Korsel Pemerintah tuduh profesor kedokteran melakukan pemerasan
Baca juga: Pemerintah Korsel menuntut peningkatan kuota mahasiswa medis


Baca juga: Pertikaian pemerintah-dokter di Korsel jangan membuat pasien terabaikan

Penerjemah : Yashinta Difa Pramudyani
Redaktur : M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2024



Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments