REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sahabat Abdullah bin Ja’far mengisahkan bahwa suatu hari, ia menemani Nabi Muhammad SAW dalam suatu perjalanan. Di tengah perjalanan, Rasulullah SAW ingin buang hajat.
Biasanya, Nabi Muhammad SAW suka dinding yang tinggi atau rerimbunan pohon kurma yang di dekatnya sebagai tirainya untuk tempat buang hajat.
Maka, Nabi Muhammad SAW pergi ke balik sebuah dinding (bangunan) milik orang Anshar. Ternyata, di dalamnya ada seekor tidak jantan. Ketika Rasulullah SAW melihatnya, unta itu merintih seraya meneteskan air mata.
Melihat keadaannya, Nabi Muhammad SAW mendekatinya dan menghapus air matanya. Unta itu pun diam, tidak lagi merintih.
Nabi Muhammad SAW bertanya, “Siapakah pemilik unta ini?”
Datanglah seorang pemuda Anshar dan berkata, “Unta itu milikku, wahai Rasulullah.”
Nabi Muhammad SAW berkata, “Apakah kamu tidak takut kepada Allah yang telah mengaruniakan unta ini padamu? Sungguh, aku tidak percaya bahwa kamu membuatnya lapar dan susah.”
Demikian, unta tersebut mengadu kepada Nabi Muhammad SAW. Bahwa sang pemilik unta tidak merawatnya dengan baik dan membuat untanya kelaparan, dikutip dari buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW yang ditulis Fuad Abdurahman.
Dalam kisah lain yang hampir serupa, sahabat Anas bin Malik menceritakan bahwa dirinya pergi ke gurun bersama Rasulullah SAW. Di sana, mereka menyaksikan seekor burung yang sedang berkicau.
Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Anas, “Apakah kau tahu, apa yang dikatakan burung ini?”
“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,” jawab Anas.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Burung itu mengatakan: Ya Allah, Engkau telah menghilangkan penglihatanku dan Engkau menciptakanku dalam keadaan buta. Maka, berilah rezeki kepadaku, karena aku lapar.”
Tiba-tiba, Rasulullah SAW dan Anas melihat burung lain datang membawa belalang di mulut dan dimasukkan ke mulut burung yang buta itu. Setelah makan, burung itu kembali berkicau.
Nabi Muhammad SAW berkata lagi kepada Anas, “Apakah kau tahu apa yang dikatakan burung ini?”
“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,” ujar Anas.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Burung ini mengatakan: Segala puji bagi Allah yang tidak melupakan siapa pun yang mengingat-Nya.”
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa burung itu berkata, “Barangsiapa yang tawakal kepada Allah, Dia akan mencukupinya.”