Sekitar 59 persen pekerja di India mengalami gejala kelelahan di tempat kerja, sementara pekerja di Kamerun mengalami gejala paling rendah (9 persen), menurut sebuah studi baru. Menurut McKinsey Health Institute (MHI), gejala kelelahan yang dialami karyawan secara global mencapai 22 persen.
Studi ini mensurvei lebih dari 30.000 karyawan dari 30 negara dan menemukan bahwa karyawan dengan pengalaman kerja yang positif melaporkan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan, lebih inovatif, dan berkinerja lebih baik di tempat kerja. “Bagi karyawan, kesehatan holistik yang baik diprediksi paling kuat oleh faktor pendukung di tempat kerja, sementara kelelahan sangat diprediksi oleh tuntutan di tempat kerja,” kata para peneliti.
Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh karyawan di 30 negara melaporkan kesehatan holistik yang positif secara keseluruhan — namun terdapat variasi yang besar antar negara, dengan persentase skor positif keseluruhan terendah di Jepang (25 persen) dan persentase skor positif tertinggi di Jepang. skor di Turki (78 persen).
“Di antara responden, proporsi skor positif terbesar adalah untuk kesehatan fisik sebesar 70 persen, dan sekitar dua pertiga karyawan global melaporkan skor positif pada kesehatan mental dan sosial. Proporsi skor positif terendah adalah pada kesehatan spiritual, yaitu 58 per sen,” studi tersebut menyebutkan.
Berdasarkan demografi, mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun memiliki skor kesehatan holistik terendah.
Karyawan di perusahaan besar (lebih dari 250 pekerja) memiliki skor kesehatan holistik yang lebih tinggi dibandingkan karyawan di perusahaan kecil. Berdasarkan perannya, manajer memiliki skor kesehatan holistik tertinggi, sementara semua pekerja lainnya melaporkan kesehatan holistik lebih rendah.