Friday, March 29, 2024
HomeBisnisOJK Beberkan Perkembangan Pasar Modal RI hingga Akhir Tahun 2022

OJK Beberkan Perkembangan Pasar Modal RI hingga Akhir Tahun 2022


TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Inarno Djajadi, membeberkan perkembangan pasar modal di Indonesia. Menurut dia, saham pasar hingga 30 Desember 2022 melemah 3,26 persen month to date (mtd) ke level 6.850,62 dengan non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp20,91 triliun month to date (ytd).

“Secara year to date, IHSG tercatat menguat sebesar 4,09 persen dengan nonresiden membukukan net buy sebesar Rp60,58 triliun,” ujar dia dalam Konferensi pers virtual pada Senin, 2 Januari 2023.

Di pasar obligasi, Inarno menjelaskan, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,82 persen mtd dan 3,60 persen ytd ke level 344,78. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor nonresiden tercatat sebesar Rp236,57 miliar (mtd) atau Rp199,51 miliar (ytd).

Sementara itu, di pasar SBN, nonresiden mencatatkan inflow Rp25,43 triliun (mtd) sehingga mendorong penurunan yield SBN secara rata-rata sebesar 6,24 bps mtd di seluruh tenor. “Secara ytd, yield SBN meningkat, rata-rata sebesar 51,30 bps di seluruh tenor dengan non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp128,98 triliun,” ucap dia.

Lebih lanjut, semakin cepat, kinerja reksa dana mengalami penurunan. Hal itu tercermin dari penurunan nilai aktiva bersih (NAB) sebesar 1,47 persen (mtd) di Rp 504,62 triliun dan tercatat net redemption sebesar Rp0,76 triliun (mtd).

“Secara ytd, NAB turun sebesar 12,76 persen dan masih mencatat net redemption sebesar Rp79,11 triliun,” tutur Inarno.

Sedangkan minat untuk penghimpunan dana di pasar modal hingga 30 Desember 2022, menurut dia masih terjaga tinggi. Angkanya sebesar Rp267,73 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 71 emiten yang merupakan rekor jumlah emiten baru tertinggi.

Di pipeline, Inarno mengatakan, masih terdapat 84 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp81,41 triliun. Di antaranya merupakan rencana IPO yang akan dilakukan oleh Emiten Baru sebanyak 58 perusahaan.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pembiayaan bagi UMKM. “Terdapat 14 penyelenggara mendapat izin dari OJK dengan 337 Penerbit, 136.779 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp721,84 miliar,” kata Inarno.

Selanjutnya sepanjang tahun 2022, dia menambahkan, jumlah investor pasar modal telah mencapai 10,31 juta investor yang merupakan milestone baru bagi industri pasar modal. “dukungan kemudahan masyarakat mengakses instrumen pasar modal dan perluasan saluran distribusi secara digital mendukung pemberdayaan pertumbuhan investor sebesar 37,68 persen (yoy),” ujar dia.





Source link

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments